Beritakota.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, langsung menjadi sorotan publik usai dilantik. Setelah beberapa pernyataan publiknya menuai kritik tajam, Purbaya akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Hal ini disampaikan tak lama setelah serah terima jabatan sebagai bendahara negara di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Selasa (9/9).

Purbaya mengakui bahwa dirinya perlu menyesuaikan diri dengan budaya komunikasi di Kemenkeu yang dinilainya jauh lebih ketat. Ia menyebut gaya bicaranya selama ini, yang cenderung blak-blakan, sebagai “gaya cowboy” – sebuah pengakuan yang mengundang perhatian.

“Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi, kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya cowboy,” ujar Purbaya saat serah terima jabatan, mengutip ucapan dari mantan Menkeu Sri Mulyani. Ia menambahkan, “Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kementerian Keuangan beda, salah ngomong langsung dipelintir sana-sini.”

Pernyataan Purbaya yang menjadi perhatian publik adalah terkait tanggapannya mengenai tuntutan rakyat yang sedang ramai diperbincangkan. Ia mengakui belum mempelajari detail tuntutan tersebut dan menilai bahwa suara tersebut hanya mewakili sebagian kecil masyarakat.

“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya,” kata Purbaya, yang kemudian menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi untuk meredam aspirasi publik. “Saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen, itu tuntutan-tuntutan akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” tambahnya.

Menyadari reaksi publik yang timbul, Purbaya menegaskan komitmennya untuk memperbaiki cara penyampaiannya. Ia meminta waktu kepada masyarakat dan media untuk membuktikan kinerjanya.

“Teman-teman media, tolong beri saya kesempatan untuk membuktikan dulu. Beberapa bulan ke depan baru silakan nilai,” pungkas Purbaya.

Pelantikan Purbaya sebagai Menkeu oleh Presiden Prabowo Subianto ini menandai babak baru dalam kepemimpinan Kemenkeu. Permintaan maaf dan komitmen perbaikan komunikasi ini menjadi sinyal bahwa Purbaya serius dalam menjalankan tugas barunya di tengah dinamika politik dan ekonomi yang ada. Publik kini menantikan gebrakan dan bukti nyata dari kepemimpinan Purbaya di Kemenkeu.