MIND ID dan Inalum Didorong untuk Lakukan IPO Jadi Perusahaan Kelas Dunia

Menteri BUMN Erick Thohir dalam talkshow MINDialogue (Foto: Fadli Beritakota.id)
Menteri BUMN Erick Thohir dalam talkshow MINDialogue (Foto: Fadli Beritakota.id)

Beritakota.id, Jakarta – MIND ID, Holding BUMN industri pertambangan dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) di dorong untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) untuk melantai di pasar modal.

Hal itu disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dalam acara MINDialogue, Hilirisasi dan Industrialisasi Startegi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Kamis, (9/1/2025).

“Saya mendukung karena MIND ID ini kan dengan seluruh anak perusahaannya sudah mulai konsolidasi dan kita lihat juga track-nya bagaimana tingkat kesehatannya itu makin baik, revenue makin baik, profit makin baik,” ujar Erick di Jakarta, Kamis.

Erick menyampaikan konsolidasi MIND ID telah menjadikan perusahaan tersebut tumbuh menjadi sangat baik.

Selanjutnya, Erick mendorong MIND ID untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Menurutnya, MIND ID pantas mendapat julukan tersebut lantaran sudah bermitra dengan perusahaan-perusahaan tambang besar seperti Vale dan Freeport.

“Kami akan dorong jadi world class company karena partner-partner sudah world class. Ada Vale, ada Freeport,” tuturnya.

Erick juga mengatakan, rencana IPO ini akan diserahkan sepenuhnya kepada manajemen MIND ID terkait dengan kesiapannya.

Program Hilirisasi

Sementara itu, Direktur Utama MIND ID Hendi Priyo Santoso mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan program hilirisasi dengan membuat bahan baku untuk industri manufaktur sehingga tidak perlu melakukan impor lagi.

“Kami sangat mendukung tumbuhnya iklim perindustrian manufaktur yang membuat barang produk jadi dan kami menyatakan komitmen dan kesiapan kami untuk bisa memasok bahan baku bagi industri manufaktur yang akan dibangun di bumi Indonesia,” ujar Hendi dalam “MINDialogue: Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis.

Namun demikian, Hendi menyadari bahwa industri manufaktur dalam negeri belum terlalu memanfaatkan bahan baku yang telah diproduksi oleh MIND ID.

Menurutnya, akan sangat disayangkan apabila bahan baku yang sudah disiapkan tersebut tidak memiliki nilai tambah bagi industri manufaktur Indonesia.

Lebih lanjut, Hendi mengharapkan adanya kolaborasi strategis antara sektor pertambangan dengan sektor industri manufaktur sehingga dapat menumbuhkan perekonomian nasional yang lebih besar.

“Kami mengharapkan ada kolaborasi strategis antara sektor pertambangan dengan sektor industri manufaktur sehingga kita bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi tumbuhnya perekonomian nasional,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Hendi menyatakan bahwa MIND ID juga berkomitmen menjadi tulang punggung hilirisasi pertambangan di tanah air.

Menurutnya, hilirisasi merupakan strategi untuk meningkatkan nilai tambah komunitas tambang dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan anak-anak usaha dari MIND ID telah melakukan hilirisasi.

Adapun anak-anak usaha MIND ID yang telah melakukan hilirisasi adalah PT Timah Tbk, PT Inalum, PT Aneka Tambang Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, dan PT Freeport Indonesia.

“MIND ID sudah berkomitmen dan sudah bisa membuktikan niat mengenai hilirisasi,” jelas Hendi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *