Beritakota.id, Jakarta —Mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari konsentrasi Public Relations & Digital Communication kelas PRDC26-3SP dan Ikatan Keluarga Besar Tugu (IKBT) menggelar Pagelaran Kampung Tugu. Acara tersebut juga merupakan sebuah inisiatif memperkenalkan dan melestarikan budaya Kampung Tugu yang dikemas dalam rangkaian pra acara, acara utama, hingga pasca acara.
Dalam rangkaian pra acara, Mahasiswa LSPR menggelar Pagelaran Kampung Tugu Goes to School di SDS Tugu Bhakti dan SDN Semper Barat 11, melibatkan 140 siswa dalam kegiatan Melukis Cerita Kampung Tugu serta pembagian Buku Cerita Animasi Kampung Tugu yang menyampaikan sejarah Kampung Tugu secara menarik dan mudah dipahami. Selain itu, diadakan Pelatihan Website dan Desain (Canva & CapCut) bagi pemuda Kampung Tugu sebagai upaya meningkatkan kemampuan digital mereka. Website Kampung Tugu yang dikembangkan mahasiswa LSPR ini diharapkan menjadi pusat informasi budaya yang mudah diakses dan memperluas jangkauan promosi Kampung Tugu.
Ketua IKBT, Rensy Jane Rusyard Michiels menjelaskan, beberapa potensi wisata yang dimiliki Kampung Tugu diantaranya gedung Gereja yang menjadi cagar budaya. Selain itu, keroncong Kampung Tugu menjadi salah satu peninggalan kesenian ditambah beberapa jenis kuliner yang menjadi ciri khas
“Saya berharap Pagelaran Kampung Tugu ini menjadi kegiatan rutinitas sebagai wadah anak-anak muda untuk mengekspresikan budaya dan adat istiadat yang ditanamkan oleh para leluhur,” imbuhnya.
Kepala Program Studi Komunikasi LSPR Institute, Dr. Joe Harrianto Setiawan, M.Si, mengatakan, community development merupakan salah satu program LSPR untuk mengembangkan komunitas-komunitas yang bisa memberikan dampak bagi masyarakat terutama pengembangan budaya.
“Ini merupakan program kami yang harus berdampak bagi masyarakat. Oleh karena itu kami meminta kepada mahasiswa untuk turun langsung ke tengah masyarakat agar bisa belajar langsung di masyarakat, bukan hanya belajar di kampus. Kami sangat peduli terhadap program komunikasi dan pengembangan masyarakat,” kata Joe.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan website dan design, Nanda mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dia dan rekan-rekannya.
“Saya sangat senang karena kesannya kami Kampung Tugu ini diperhatikan. Pada pelatihan website juga sangat berkesan karena website kita disediain (oleh tim Pagelaran Kampung Tugu) dan sudah di desain dari awal jadi kita tinggal mengelola aja. Mungkin tambahannya juga akan kami jabarin tentang keroncong Tugu dan jika ada event selanjutnya akan ada pop-up ataupun notifikasi di websitenya.” ujar Nanda.
Puncak Pagelaran Kampung Tugu berlangsung pada 12 Juli 2025 di kawasan Gereja Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Festival ini menyuguhkan pertunjukan seni seperti Tarian Kampung Tugu, Musik Keroncong Tugu, dan Mini Theatre Kampung Tugu 1000 Cerita. Selain itu dilakukan peluncuran resmi Website serta Buku Cerita Animasi Kampung Tugu.
Sorotan utama acara adalah kolaborasi penyanyi muda Aura Zakkaha dan Ndaru Salma yang diiringi oleh Keroncong Tugu. Festival ini juga dimeriahkan dengan Bazar UMKM yang menjual kuliner khas seperti Pisang Udang, Gado-Gado Siram, dan Pindang Serani. Selain itu, Mini Exhibition Kampung Tugu menampilkan barang-barang bersejarah Kampung Tugu juga turut memperkaya pengalaman budaya pengunjung.
Acara ini juga menjadi momentum untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian warisan budaya melalui inovasi digital dan kreativitas generasi muda.
“Pagelaran Kampung Tugu menjadi bukti bahwa tradisi dapat bersanding dengan perkembangan teknologi, dan budaya kita bisa dikemas lebih dekat dan menarik untuk generasi sekarang.“ ujar Ketua Pelaksana Pagelaran Kampung Tugu, Raden Yudantyo Vito Adji.
Kedepannya program ini akan ditutup dengan Pasca Acara berupa aftermovie acara Pagelaran Kampung Tugu, Website resmi Kampung Tugu, dan Buku Cerita Animasi Kampung Tugu. (Adang)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan