Beritakota.id, Jakarta – Pengacara kondang Hotma Sitompul meninggal dunia pada Rabu, 16 April 2025. Hotma menghembuskan nafas terkatir di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta.
Hal itu dibenarkan oleh Yudha Khana, advokat dari Hotma Sitompul Law Firm. “Bapak dan guru serta pembina kita Dr. Hotma P.D. Sitompoel, S.H., M.Hum telah tutup usia. Mohon doanya,” kata Yudha, dikutip.
Hotma Sitompul lahir di Jakarta tahun 1965 dan dikenal sebagai sosok tegas, vokal, dan memiliki integritas tinggi dalam membela kliennya. Ia merupakan adik kandung dari politisi dan mantan anggota DPR RI, Ruhut Sitompul.
Pendidikan hukum ia tempuh di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu institusi hukum ternama di Indonesia. Karier hukumnya dimulai sejak 1977 di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, saat itu di bawah asuhan mendiang Adnan Buyung Nasution.
Pengalaman tersebut menjadi pondasi kuat yang membentuk gaya advokasinya: membela kaum lemah dan menjunjung tinggi keadilan. Pada 2002, Hotma mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron, yang hingga kini aktif memberikan bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu. Ia menjadi pembina hingga akhir hayatnya.
Hotma juga dikenal sebagai sosok ayah dari empat anak, termasuk musisi Bams eks vokalis band Samsons.
Menangani Kasus Besar, Dihormati dan Disoroti
Selama kariernya, Hotma menangani berbagai kasus besar, mulai dari perkara pidana berat, sengketa keluarga publik figur, hingga kasus korupsi. Reputasinya sebagai pengacara tangguh membuatnya sering dipercaya oleh klien berprofil tinggi.
Argumentasinya yang tajam dan pembawaannya yang tenang di ruang sidang membuatnya disegani, baik oleh klien maupun lawan. Ia dikenal sebagai advokat yang tidak hanya pandai berdebat, namun juga memiliki strategi jitu dalam membela kliennya.
Salah satu momen paling disorot publik dalam perjalanan hidup Hotma Sitompul adalah perseteruannya dengan sesama pengacara ternama, Hotman Paris Hutapea. Perseteruan itu bermula pada tahun 2021, terkait persoalan rumah tangga Hotma dengan istrinya, Desiree Tarigan.
Desiree menunjuk Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya, yang membuat hubungan keduanya memanas. Hotma menyebut tindakan Hotman sebagai pelanggaran etika, mengingat keduanya berasal dari latar belakang yang sama dan merupakan rekan profesi.
Konflik ini menjadi konsumsi publik. Keduanya saling sindir melalui media sosial dan media massa. Hotma menilai Hotman lebih mementingkan sensasi ketimbang profesionalisme, sementara Hotman menyindir gaya hidup Hotma dan persoalan rumah tangganya.
Hingga akhir hayatnya, hubungan keduanya belum benar-benar pulih. Meski pernah berada di lingkaran yang sama, dua pengacara Batak itu tetap memilih jalan masing-masing tanpa rekonsiliasi terbuka.