Beritakota.id, Jakarta – Pergeseran menuju kendaraan listrik di Indonesia semakin terasa nyata dengan meningkatnya adopsi di kalangan pekerja sektor transportasi, seperti driver ojek online. Salah satu kisah inspiratif datang dari Gunadi, seorang pengemudi ojek online yang telah menggunakan motor listrik selama dua tahun. Melalui pengalaman pribadinya, ia mengungkapkan berbagai manfaat kendaraan listrik, mulai dari efisiensi biaya hingga kontribusi terhadap lingkungan.
Gunadi menyoroti bahwa motor listrik memberikan solusi yang jauh lebih hemat dibandingkan dengan motor berbahan bakar bensin. Dengan memanfaatkan layanan penggantian baterai unlimited, ia hanya mengeluarkan sekitar Rp20.000 per hari. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan biaya bensin yang berkisar antara Rp40.000 hingga Rp50.000 untuk jarak tempuh yang sama.
“Saya bisa menukar baterai dalam waktu hanya 10 detik di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Ini membuat pekerjaan saya lebih efisien karena saya tidak perlu antre lama seperti saat mengisi bensin,” ujar Gunadi saat ditemui di SPBKLU kantor PLN UP3 Bulungan, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Meski puas dengan efisiensi biaya, Gunadi berharap ada peningkatan infrastruktur dan performa kendaraan listrik. Ia menyoroti perlunya ekspansi jaringan SPBKLU, terutama di wilayah penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, ia mengusulkan peningkatan tenaga motor listrik untuk menghadapi medan seperti tanjakan.
“Kalau infrastrukturnya diperluas, kami para pengemudi akan semakin nyaman. Selain itu, motor listrik juga perlu diperkuat tenaganya, khususnya saat menghadapi rute menanjak,” tambahnya.
Mendukung pengalaman positif para driver, Eko Adji Buwono, Project Coordinator ENTREV, menyatakan bahwa kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mendukung transformasi energi di Indonesia. Ia mengapresiasi langkah para pengemudi ojek online yang menjadi bagian dari perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Kami di ENTREV sangat senang melihat antusiasme masyarakat, termasuk pekerja sektor transportasi, dalam menggunakan kendaraan listrik. Hal ini membuktikan bahwa kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata,” ungkap Eko dalam keterangan resmi yang diterima beritakota.id, Rabu (11/12/2024).
Eko juga menegaskan bahwa ENTREV berkomitmen mendukung ekosistem kendaraan listrik melalui edukasi, pelatihan, dan inovasi teknologi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong semakin banyak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, sehingga mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Transformasi menuju kendaraan listrik tidak hanya membutuhkan partisipasi masyarakat, tetapi juga kolaborasi lintas sektor. Dukungan dari pemerintah melalui perluasan infrastruktur seperti SPBKLU, insentif pembelian kendaraan listrik, dan penguatan regulasi menjadi langkah krusial.
Melalui pengalaman nyata seperti yang dialami Gunadi, Indonesia membuktikan bahwa adopsi kendaraan listrik bukan sekadar tren, tetapi merupakan solusi nyata untuk menciptakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan mendukung keberlanjutan energi di masa depan. Dengan kolaborasi berbagai pihak, mimpi mewujudkan Indonesia yang lebih hijau kini semakin mendekati kenyataan. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)