Penutupan Orientasi CPNS KemenP2MI, Menteri Karding Bareng Raffi Ahmad Titip Pesan Junjung Integritas PNS 

Beritakota.id, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menegaskan aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) adalah pelayan masyarakat, bukan pihak yang harus dilayani.

Hal itu disampaikannya dalam acara penutupan orientasi dan penyerahan Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Senin (30/6/2025).

banner 336x280

Acara tersebut turut dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

“PNS itu bukan raja kecil, bukan penguasa baru. PNS itu pelayan. Kita semua digaji oleh negara dari keringat rakyat. Maka kita harus punya kesadaran penuh bahwa keberadaan kita adalah untuk melayani, membantu, dan memfasilitasi masyarakat,” kata Karding.

Baca juga: Lepas 306 Pekerja Migran Indonesia ke Jepang, Menteri P2MI: Jihad, Perbaiki Taraf Hidup Keluarga

Dalam hal ini, Menteri Karding juga mengingatkan pentingnya integritas dan kesiapan CPNS untuk mengabdi di manapun ditugaskan.

“Kalau negara bilang ke Papua, ya siap. Ke NTT, ya siap. Karena sejak awal kita ini pelayan bangsa,” ujarnya.

Dia juga menyinggung tugas utama ASN di kementeriannya yang berkaitan langsung dengan pekerja migran. Menurutnya, orang yang bekerja ke luar negeri adalah mereka yang terpaksa meninggalkan keluarga dan orang tercintanya karena keadaan ekonomi.

“Orang yang kita layani ini meninggalkan anaknya, orang tuanya, bahkan mempertaruhkan hidupnya. Mereka ini sejatinya sedang berjihad mempertahankan hidup keluarga mereka. Jadi kalau kita main-main dalam kerja, maka kita berbuat zalim,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad, turut memberi semangat kepada para CPNS yang hadir.

Raffi Ahmad menyampaikan bahwa meski dirinya belum banyak pengalaman di pemerintahan, namun ia percaya bahwa kunci kesuksesan bukan hanya pendidikan, tapi juga adab dan sikap hidup.

“Ilmu pendidikan itu penting, tapi ada yang lebih penting dari ilmu pendidikan, yaitu ilmu kehidupan. Di mana adab itu nomor satu. Karena kita tinggal di daerah dulu. Tetap sopan sama senior kita, sama orang tua. Tetap harus sopan,” kata Raffi.

banner 728x90
Exit mobile version