Beritakota.id, Kupang – Kusta masih menjadi masalah kesehatan bahkan sosial yang membutuhkan perhatian serius. Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan kasus kusta tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Selama hampir 1 dekade ini jumlah kasus baru kusta tahunan di Indonesia tergolong stagnan yaitu antara 15.000 hingga 17.000 kasus.
Di tengah kondisi penularan kusta yang masih tinggi dan minat elemen masyarakat terutama mahasiswa dan akademisi yang minim, diperlukan upaya sosialisasi dan edukasi di lingkungan kampus. Bersama NLR Indonesia, Universitas Nusa Cendana Kupang menunjukkan komitment ini dengan menyelenggarakan acara Webinar Kampus hybrid bertema “Bring Back Wellbeing Expertise for Leprosy: Yang Muda Yang Berdaya pada Jumat 24 Juni pukul 14.30-16.30 WITA di Kampus Nusa Cendana, Kupang.
Acara akan menghadirkan beberapa penbicara yang memiliki pengalaman dalam hal penyakit kusta yaitu dr. Christina Widaningrum dari NLR Indonesia, dr. Ika Febianti Buntoro, M.Sc. dari Universitas Nusa Cendana,
Ketua Yayasan Sosial Ibu Anfrida, Sr. M. Marcella PRR dan John G Adu sebagai testimony OYPMK berdaya dari Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia (Yamakindo).
“Diharapkan mahasiswa sebagai agent of change, cendikiawan dan lokomotif penggerak perubahan kearah yang lebih baik dapat meningkatkan motivasi dalam memberikan sumbangsih pada penanganan kusta di Indonesia melalui pengetahuan, penelitian, pengabdian dan pengembangan pada isu kusta yang komprehensif dan inovatif di era digital ini” ujar Direktur Eksekutif NLR Indonesia Asken Sinaga yang juga hadir secara tatap muka di acara Webinar Campus to Campus ini.
Kegiatan Webinar Campus to Campus ini akan disiarkan pula melalui Youtube oleh Radio Jaringan KBR dan media sosial NLR Indonesia sehingga memberi kesempatan sebanyak mungkin peserta untuk terlibat.
Dalam acara ini akan dibahas hal seputar mitos-fakta tentang kusta, dan peran kampus dan inisiatif kampus dalam penanganan kusta, serta pengalaman konkrit penanganan kusta yang dilakukan individu maupun organisasi.
Webinar ini akan diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa. Diharapkan mereka dapat berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan stigma dan mahasiswa juga semakin termotivasi untuk terlibat langsung khususnya sebagai agen perubahan dalam penanganan kusta melalui cara-cara yang kreatif, inovatif dan berkesinambungan di era digital ini. Dan juga semakin banyak mahasiswa ilmu kesehatan yang berminat bekerja untuk penyakit tropis terabaikan terutama kusta.
Kegiatan webinar campus to campus ini merupakan rangkaian proyek SUKA (Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta) yang diinisiasi NLR Indonesia sejak 2021 untuk mengedukasi publik secara kontinyu tentang kusta dan konsekuensinya. Proyek ini menggandeng media, komunitas blogger, universitas, sektor swasta, organisasi profesi dan organisasi penyandang disabilitas.