Beritakota.id, Jakarta – Teh Kotjok sebagai pelopor bisnis minuman es teh di Indonesia akan melakukan rebranding untuk memperkuat eksistensinya di kancah bisnis brand minuman. Yang semula bernama Waroeng Teh Kotjok menjadi Teh Kotjok, dan untuk Kick Off pertamanya akan dilakukan di outlet Supermal Karawaci.
“Kick off di bulan ini tanggal 25 November dan paling telat 2 Desember 2023. Untuk outlet pertama dilakukan di Supermal Karawaci. Begitu sudah kick off, kita akan menggantikan semua outlet yang dipusat dengan yang baru jadi begitu sudah kick off sudah mengeluarkan logo baru dan produk barunya,’’kata CEO Teh Kotjok, Ricky Wijaya kepada Beritakota.id saat ditemui di acara SIAL Interfood di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 10 November 2023.
Ricky mengatakan, ketatnya persaingan di bisnis minuman teh kikinian membawanya untuk terus berinovasi melakukan penyegaran di lini bisnis miliknya. Dan ketika ditanyakan tentang prospek bisnis minuman teh kekinian menurutnya akan terus cerah pasarnya.
Kalau sebelumnya, tren bobanya luar biasa sekali, kopi gula aren juga. Kalau 2023 tren teh mulai menjamur. ‘’Kalau 2024 saya belum melihat trendnya seperti apa. Karena ini bisnis kreatif, bisnis FNB kreatif sekali, dalam artian makanan dan minumannya sudah fussion sekali atau banyak campurannya. Kalau saya sebagai pelaku bisnis menanti trennya seperti apa, tren baru apa, dan tentunya kita juga mengeluarkan produk terbaru dan harapannya bisa menjadi tren. Semoga saja yah,’’tukasnya
Hadir selama 14 tahun sebagai pemain di minuman es teh, The Kotjok pernah mengalami tren Thai Tea, Chess Tea, Boba, dan tren Kopi Gula Aren. Masing-masing semua tren itu punya dampak negatif dan juga ada dampak positif. Tetapi bagaimana pelaku usaha bisa mengambil dampak positifnya dari tren tersebut.
‘’Segala sesuatu tren terbaru kalau bisa mengambil hikmah baiknya kita bisa mengikuti tren baiknya menjadi sesuatu yang positif,’’ujarnya.
Tidak Asal Ikut Tren
Untuk membuat produk yang sustainable lama tidak mudah, semua itu ditentukan oleh waktu. ‘’Kita sudah 14 tahun dengan membuat produk yang sama dari 2010 sampai sekarang. Itu yang membedakan kita dengan kompetitor kita. Kita tidak mau disamakan dengan brand yang lain, karena kami percaya kalau produk kita punya keunggulan sendiri dan unik,’’sebutnya
Outlet yang paling lama di Gajah Mada Plaza sudah 13 tahun, Mal Ciputra sudah 12 tahun, Supermal Karawaci 10 tahun . ‘’Jadi outlet pusat kita itu sudah cukup lama dan sustanaible selama itu. Baru di franchise kan di 2021, 11 tahun test produk dan managementnya. Kita memastikan produk dan management bisa running dengan betul. Kita tidak terlalu menggebu-gebu. Sehingga untuk tingkat tutup outlet rendah,’’tutupnya