Beritakota.id, Rio de Janeiro, Brasil – Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama ekonomi negara berkembang di KTT BRICS 2025. Dalam sesi “Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence”, Prabowo menyerukan revitalisasi multilateralisme di tengah meningkatnya tren multipolar. Lebih lanjut, ia mendorong penguatan kemitraan ekonomi antar negara Global South dan peningkatan pemanfaatan New Development Bank (NDB).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan Prabowo menekankan pentingnya peran NDB dalam mendanai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan, termasuk energi bersih dan infrastruktur. Saat ini, NDB dilaporkan tengah menangani 120 proyek senilai 39 miliar dolar AS. Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan NDB guna mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan bahwa Prabowo juga mengusulkan inisiatif “South-South Economic Compact.” Inisiatif ini bertujuan menjadikan negara-negara BRICS sebagai penggerak utama dalam memperluas akses negara-negara Global South ke pasar global, serta mengintegrasikan ekonomi mereka ke dalam rantai pasokan global.
Usulan-usulan berani Presiden Prabowo ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat suara negara berkembang di panggung internasional dan membangun sistem ekonomi global yang lebih inklusif dan adil. Partisipasi aktif Indonesia dalam NDB dan inisiatif “South-South Economic Compact” diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.