Beritakota.id, Jakarta – Melansir berita online asal India, The Financial Express, saat ini ada lebih dari 165 calon vaksin Covid-19 yang sedang dalam tahap perkembangan. Sedangkan, ada 27 vaksin lainnya yang telah mencapai tahap uji klinis pada manusia.
Dari semua vaksin tersebut, ada empat vaksin yang sedang marak dibicarakan dunia. Keempat vaksin tersebut adalah Oxford-AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Amerika Serikat (AS), vaksin dari perusahaan Tiongkok yaitu Sinovac dan Sinopharm, dan COVAXIN dari India.
Kendati kalah pamor, Rusia mengklaim vaksin buatannya akan lebih dulu mengantongi izin untuk diproduksi massal. Sebagai informasi, Rusia juga ikut andil untuk mengembangkan vaksinnya sendiri. Rusia akan mendaftarkan vaksin buatannya pada 10 hingga 12 Agustus mendatang.
Saat ini vaksin tersebut sedang dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya bidang Epidemiologi dan Mikrobiologi di Moskow.
Rusia telah menyelesaikan uji coba vaksin pada manusia di fase pertama. Namun, menurut laporan The Financial Express, vaksin yang dikembangkan Gamaleya masih harus menyelesaikan beberapa persyaratan khusus.
Tetapi, dengan adanya syarat khusus itu, Rusia justru percaya diri bahwa vaksin mereka akan disetujui untuk digunakan pada manusia, meskipun uji coba pada manusia di fase ketiga belum dilakukan.
Vaksin buatan Rusia awalnya hanya akan diberikan kepada para ahli profesional kesehatan. Sedangkan produksi massal akan dimulai pada bulan September.