Beritakota.id, Jakarta – Dalam komitmennya untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program pembinaan bertajuk “Sosialisasi & Pembinaan PUMK: Akselerasi Bisnis UMKM”. Program ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan bisnis UMKM binaan di wilayah Jakarta Pusat, khususnya para penerima Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari Pertamina.
Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM mendapatkan pembekalan berupa wawasan, panduan strategis, serta motivasi untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal maupun nasional. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.
Ujang Supriadi, Koordinator Rumah BUMN Pertamina, menegaskan pentingnya program ini dalam memberdayakan UMKM agar mampu “naik kelas.” “Pertamina memiliki beragam program pembinaan UMKM, termasuk pameran yang mampu meningkatkan pendapatan usaha hingga 20%. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui TJSL,” ujar Ujang, Senin (23/12/2024).
Sementara itu, Jhun Freddy Nababan, Manager Bisnis Mikro BRI Kemayoran, turut hadir dan menyatakan dukungan penuh BRI dalam mendorong UMKM di wilayahnya. “BRI telah menyalurkan banyak pendanaan kepada UMKM melalui berbagai sumber, salah satunya dari Pertamina sebagai pemberi dana terbesar. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar, baik melalui pendanaan maupun program pelatihan,” ungkap Jhun.
Menurut Jhun, peserta program ini sangat beruntung karena mendapatkan keuntungan lebih dari sekadar pendanaan, seperti pembinaan khusus dan bimbingan langsung dari financial advisor. Hal ini, katanya, menjadi peluang besar bagi UMKM untuk lebih berkembang.
Kegiatan ini juga menghadirkan Natali, Konsultan Sertifikasi & Pendamping UMKM Kemenkop RI, serta Fasilitator E-Commerce Kementerian Perdagangan RI, sebagai narasumber. Mereka memberikan materi tentang pentingnya legalitas usaha, khususnya dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). “Legalitas usaha menjadi identitas resmi yang tidak hanya melindungi pelaku usaha secara hukum, tetapi juga memudahkan akses pendanaan di lembaga keuangan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan,” jelas Natali.
Para peserta menyimak materi dengan antusias. Salah satu peserta, Rakhmawati, pemilik usaha Sylvia Makeup di Kecamatan Senen, berbagi pengalamannya. “Berkat pendanaan dan pembinaan, saya bisa mengembangkan usaha saya. Awalnya hanya satu usaha, sekarang sudah merambah bisnis catering. Setelah pelatihan ini, saya jadi paham pentingnya mendaftarkan usaha saya secara resmi,” ujarnya.
Selain pembinaan, peserta juga mendapatkan edukasi tentang penggunaan LPG non-subsidi Bright Gas. Edukasi ini bertujuan untuk memastikan LPG subsidi tepat sasaran dan mendorong pelaku UMKM beralih ke LPG non-subsidi yang lebih efisien dan mendukung operasional usaha.
Kegiatan ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi. Peserta diarahkan untuk mengikuti program pembelajaran lanjutan guna mendapatkan pembinaan lebih mendalam. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan mini networking, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi langsung mengenai tantangan bisnis mereka dan membangun relasi dengan pelaku usaha lain.
Kolaborasi Pertamina dan BRI ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara BUMN dapat mendorong UMKM naik kelas, membuka peluang lebih besar, dan mendukung percepatan ekonomi Indonesia.