Super Indo Hadirkan Inovasi Baru Supermarket Ramah Sampah di Bandung

Super Indo Terapkan Smart Waste Hub
Super Indo Terapkan Smart Waste Hub

Beritakota.id, Jakarta – Super Indo secara resmi memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah di Kota Bandung, sambil meluncurkan poin pengumpulan sampah kemasan plastik Smart Waste Hub berbasis digital.

Kolaborasi ini melibatkan Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia. Dengan pendekatan Ramah Sampah, supermarket yang telah melayani warga Bandung sejak 1997 mampu mengelola sampah operasionalnya dengan metode reduce, reuse, recycle secara efisien.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Super Indo untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan sampah (Zero Waste) melalui ekonomi sirkular, serta mendidik masyarakat untuk mengubah kebiasaan membuang sampah yang merugikan lingkungan.

Menurut data BPS Kota Bandung 2023, produksi sampah harian di Kota Bandung mencapai 1.594,18 ton pada tahun 2022. Sampah makanan menduduki peringkat pertama dengan 709,73 ton per hari atau 44,52% dari total, diikuti oleh sampah plastik dengan 266,23 ton per hari atau 16,70%, dan sampah kertas dengan 209,16 ton per hari atau 13,98%.

Boudewijn van Nieuwenhuijzen, President Director Super Indo, menyatakan, sebagai bagian dari program Sustainability Super Indo ‘ZeroToLandfill’.

“Kami memperkenalkan dengan bangga program Supermarket Ramah Sampah, dimulai dari Kota Bandung sebagai proyek percobaan sebelum diperluas secara nasional. Melalui investasi ini, kami berupaya membangun fondasi untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui ekonomi sirkular.”

Vinda Damayanti Ansjar, Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, mengapresiasi langkah Super Indo dalam memanfaatkan hampir seluruh sampahnya, serta kolaborasi dengan Waste Hubs Indonesia dan P&G Indonesia untuk memperkenalkan poin pengumpulan sampah kemasan plastik WAHU. Dia berharap kerjasama ini dapat menginspirasi produsen dan ritel lainnya untuk mengadopsi praktik yang sama.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, memberikan apresiasi atas inisiatif Super Indo dan menjadikan Kota Bandung sebagai kota percobaan untuk program Supermarket Ramah Sampah. Pemerintah Kota Bandung sendiri telah meluncurkan berbagai program penanganan sampah, sejalan dengan upaya Super Indo, seperti Gerakan Kang PisMan (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan Sampah).

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Komunitas Ciliwung Depok Ajak Bersih-Bersih Lingkungan

Merlijn Lammesen, Co-founder Waste Hubs Indonesia (WAHU), menyambut baik kolaborasi dengan Super Indo dan P&G Indonesia dalam menghadirkan Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU di Kota Bandung. Dia berharap fasilitas ini dapat memenuhi permintaan pelanggan dan mendukung ambisi untuk menciptakan jaringan pusat pengumpulan sampah plastik terkemuka di Indonesia.

Jonn Terence Dy, Marketing Head dan Sustainability Leader, P&G Indonesia, menjelaskan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah bagian integral dari bisnis mereka, dan kolaborasi dengan Super Indo adalah salah satu cara untuk mencapai misi tersebut.

Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability, Super Indo, menjelaskan bahwa Supermarket Ramah Sampah adalah inisiatif keberlanjutan yang mencakup manajemen sampah dengan pendekatan 3R untuk mencapai zero to landfill, serta edukasi publik untuk mengubah kebiasaan membuang sampah yang merugikan lingkungan. Dia menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya ini.

Kolaborasi Super Indo dengan P&G Indonesia telah berjalan selama dua tahun, dan telah melibatkan program Conscious Living untuk pelanggan dan konsumen di Bandung dan Jakarta. Melalui program bersama Waste Hubs Indonesia, Super Indo dan P&G Indonesia mengumpulkan berbagai jenis kemasan plastik untuk diolah dan memberikan insentif kepada masyarakat yang berpartisipasi.

Yuvlinda menutup dengan mengatakan bahwa inovasi ini merupakan solusi terbaru dalam menangani sampah dengan melibatkan masyarakat dan perubahan perilaku yang diperlukan.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *