Beritakota.id, Yogyakarta – Etviokta Wiantina menyebut anak muda hari ini bukan generasi lemah, melainkan generasi yang kelelahan karena dijejali ekspektasi sejak remaja.

Hal itu disampaikan Etviokta Wiantina saat menjadi pembicara talkshow Gapapa Project di Yogyakarta, Minggu (3/8/2025).

Etviokta membuka sesi dengan sangat menyentuh bahwa karakter bukan warisan, tapi hasil dari latihan kecil yang dilakukan berulang.

“Nggak semua lelah harus dilawan. Kadang cukup dipahami, dibikin tenang, terus dilanjut besok pagi,” ujar Etviokta Wiantina.

Baca juga: Jogja Food & Beverage Expo 2025 Ciptakan Ekosistem Terpadu Bagi Industri Makanan dan Minuman

Dari sisi sosial dan gerakan komunitas, dr. Puspita Wijayanti menggarisbawahi bahwa Gapapa Project hadir bukan untuk menyembuhkan siapa-siapa. Tapi untuk menjadi teman jalan, menemani proses yang seringkali tak terlihat.

“Jalan terus itu nggak harus cepat. Asal kamu hadir dan nggak nyerah, itu sudah hebat,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Alfatika Aunuriella menambahkan bahwa di dunia kerja dan akademik, justru mereka yang tahu kapan berhenti dan menata ulang ritme hidup adalah yang paling bertahan.

“Nggak usah ngejar validasi dari orang yang nggak tahu prosesmu. Kamu tumbuh, itu cukup,” tuturnya.

Gapapa Project dan Amplaz: Kolaborasi Ruang Aman yang Nyata

Sebagai gerakan sosial yang lahir dari Yogyakarta, Gapapa Project menunjukkan bagaimana konsep publik healing bisa diwujudkan lewat festival yang fun, terbuka, dan tetap substansial.

Bounce Back Fest bukan hanya tempat berkumpulnya komunitas, tapi juga proof of concept bahwa pemulihan bisa dimulai dari ruang yang akrab, penuh energi positif, dan tidak menghakimi.

Kolaborasi dengan Ambarrukmo Plaza memperkuat pesan tersebut. Sebagai ruang publik yang sering dipersepsi hanya sebagai ruang konsumsi, Amplaz malam itu menjadi tempat refleksi kolektif, membuktikan bahwa mall pun bisa menjadi ruang belajar emosional yang relevan bagi anak muda.

Talkshow ditutup dengan tepuk tangan dan senyum, bukan karena semua masalah selesai, tapi karena banyak peserta merasa mendapat perspektif baru: bahwa menjadi kuat bukan berarti sempurna. Dan bahwa bertumbuh bisa dilakukan tanpa harus menyakiti diri sendiri dengan tuntutan yang tak manusiawi.

“Nggak harus sempurna. Yang penting, kamu siap jalan terus,” ujar moderator Gapapa Project, Dian Isnawati saat menutup akhir sesi talkshow

“Dan mungkin, di tengah dunia yang mendewakan kecepatan dan hasil, itu adalah salah satu bentuk keberanian paling penting hari ini,” pungkasnya.