Beritakota.id, Jakarta – Perjalanan luar biasa tim AirOne KU-12 akhirnya harus terhenti di partai puncak Kejuaraan Daerah (Kejurda) DKI Jakarta KU-12 2025. Dalam laga final yang digelar di GOR Matraman, Minggu (8/6/2025), AirOne harus mengakui keunggulan Victoria Jakarta dengan skor 35–63.
AirOne sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik. Mereka sempat memimpin 10–5 di kuarter pertama, menunjukkan semangat juang dan eksekusi serangan yang rapi. Namun, tekanan beruntun dari Victoria mulai terasa jelang akhir kuarter pertama dan terus berlanjut hingga akhir pertandingan. Skor per kuarter menunjukkan dominasi bertahap Victoria: 17–14, 35–22, 51–25, hingga ditutup 63–35.
Narendra Masou Widjaya kembali menjadi motor serangan AirOne. Dalam laga final, Masou mencetak 15 poin, 7 rebound, dan 2 steal, sekaligus menjadi top scorer tim. Pergerakannya agresif, finishing tajam, serta kontribusinya di kedua sisi lapangan kembali terlihat meski mendapat pengawalan ketat dari pemain lawan.
Selama turnamen Kejurda ini, Masou konsisten menunjukkan performa luar biasa. Dari catatan internal tim, ia membukukan rata-rata 18–20 poin per game, menjadikannya salah satu pemain paling produktif sepanjang kejuaraan. Performanya tidak hanya mencerminkan kemampuan individu, tetapi juga semangat kompetitif dan etos kerja yang memberi energi positif bagi rekan-rekannya di lapangan.
Meski harus puas sebagai runner-up, penampilan AirOne KU-12 sepanjang Kejurda tetap patut diapresiasi. Tim ini tidak hanya tampil sebagai penantang tangguh, tetapi juga sebagai representasi nyata dari potensi generasi muda bola basket DKI Jakarta. Perjalanan mereka menuju final tidak datang dengan mudah—AirOne harus menumbangkan tim-tim kuat seperti Roar dan Warriors Selatan dalam pertandingan-pertandingan yang intens dan menegangkan.
Yang menarik, Victoria—lawan mereka di final Kejurda—sebelumnya telah dikalahkan oleh AirOne dalam Kejuaraan Kota (Kejurkot) 2025. Kemenangan di Kejurkot tersebut menjadi bukti bahwa AirOne mampu bersaing dan bahkan unggul dari tim-tim papan atas. Pertemuan ulang di final Kejurda memperlihatkan rivalitas sehat yang berkembang antar dua tim muda ini.
Narendra Masou Widjaya, sebagai salah satu andalan utama, mencuri perhatian sepanjang turnamen dengan kontribusi menyeluruh—dari mencetak poin, mengatur tempo permainan, hingga membantu dalam bertahan. Ia mencerminkan tipe pemain muda modern yang lengkap, disiplin, dan haus belajar. Wajar jika banyak mata kini mulai tertuju padanya sebagai rising star basket usia dini DKI tahun ini.
Pujian terhadap Masou pun datang dari berbagai tokoh penting di dunia basket nasional. Ketua Perbasi DKI Jakarta, Lexindo Hakim, mengungkapkan kekagumannya setelah menyimak performa Masou yang diunggah melalui kanal YouTube dan Instagram milik Rocky Padilla. Dalam kolom komentar unggahan di akun @rockypadilasnaps, Lexindo menuliskan:
“Masou dribblenya jago banget, kata Rocky.”
Sementara itu, Rocky Padilla—analis dan komentator basket ternama—juga secara langsung menyoroti aksi Masou di dalam lapangan dan di unggah di instagram dan youtube yang menampilkan momen impresif saat Masou mencetak poin dengan penyelesaian sulit. Rocky menuliskan:
“Amazing finish from @masouwidjaya. Anak 12 tahun, tapi body control-nya luar biasa dan sudah bisa finish with contact.
“Masou Skill-nya keren banget”
Unggahan tersebut langsung menarik perhatian komunitas basket muda dan memperkuat pengakuan bahwa kemampuan Masou tak hanya bersinar di lapangan, tetapi juga mencuri perhatian di ranah digital.
Baca juga : Narendra Masou Widjaya Bersinar di Laga Pembuka Kejurda DKI 2025
Manajer tim AirOne, Hendra Widjaya, menyampaikan rasa bangganya atas perjuangan tim:
“Anak-anak sudah berikan yang terbaik. Masou dan seluruh pemain bermain dengan hati dan semangat luar biasa. Kekalahan ini jadi pelajaran berharga untuk turnamen ke depan. Kami akan kembali lebih kuat.”
Lebih lanjut, Hendra juga menegaskan bahwa capaian tim kali ini adalah hasil dari proses panjang dan konsisten.
“Tim ini sudah unlock new achievement! Peringkat 2 Kejurda DKI bukan hal instan—ini datang dari proses yang panjang dan hanya datang setahun sekali. Tahun 2023 kami peringkat 3, 2024 tetap di peringkat 3, dan 2025 akhirnya naik ke peringkat 2. Semoga tahun 2026 kalian bisa angkat trophy juara 1. Aamiin…”
Selamat untuk seluruh pemain AIRONE KU-12 dan jajaran pelatih:
Coach Kemal Wicaksono, Coach Zack Savero, dan Coach Franz, yang telah bahu-membahu membentuk tim penuh semangat dan kerja sama.
Perjalanan AirOne KU-12 dalam Kejurda 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, disiplin, dan proses yang konsisten adalah kunci menuju panggung prestasi. Dan mereka belum selesai—mereka baru saja mulai, ungkap Hendra Widjaya.