Tren Belanja Generasi Milenial dan Gen Z di 2024, Milenial Lebih Matang dan Gen Z FOMO

Populix, melakukan studi "Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024,"
Populix, melakukan studi "Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024,"

Beritakota.id, Jakarta – Populix, melalui studi “Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024,” mengungkapkan perbedaan signifikan dalam perilaku belanja antara milenial dan Gen Z di Indonesia.

Milenial, yang cenderung berfokus pada tanggung jawab keluarga, menunjukkan perencanaan keuangan matang dengan prioritas pada kebutuhan sehari-hari, tabungan dana pensiun, pendidikan, dan investasi minim risiko. Di sisi lain, Gen Z, yang mayoritas belum berkeluarga, terpengaruh lebih banyak oleh gaya hidup dan hiburan, dengan keputusan belanja dipengaruhi oleh mentalitas Fear of Missing Out (FOMO) yang diperoleh dari media sosial.

Menurut Co-Founder dan CEO Populix, Dr. Timothy Astandu, teknologi akan terus memengaruhi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024, dengan milenial dan Gen Z menjadi pendorong utama inovasi baru.

Pada tahun yang akan datang, diperkirakan peningkatan pencarian investasi jangka panjang, integrasi teknologi ke layanan keuangan, dan inklusi keuangan yang lebih baik. Dr. Esther Sri Astuti S.A., Direktur Program INDEF, menambahkan bahwa pemerataan ekonomi digital membutuhkan peran industri finansial dan regulasi pemerintah yang kuat.

Baca juga: Survei Populix, E-commerce Masih Jadi Pilihan Belanja Produk Elektronik, Rumah Tangga dan Kesehatan

Tren belanja menunjukkan bahwa e-commerce menjadi favorit, dengan 54% responden memilihnya. Namun, 42% masih memilih berbelanja langsung di toko, terutama dari kalangan sosial ekonomi rendah. Gen Z, sebanyak 3%, cenderung berbelanja melalui media sosial. Belanja online rata-rata dilakukan setiap 2-3 kali sebulan, terutama untuk kategori produk sehari-hari seperti makanan, fashion, dan kecantikan. Responden yang memiliki anak cenderung berbelanja lebih banyak.

Teknologi juga membentuk kebiasaan finansial, dengan 58% responden membandingkan produk dan harga secara online, 53% lebih sering menggunakan pembayaran digital, dan 51% lebih sering berbelanja melalui e-commerce karena kemudahan dan kenyamanan. Layanan online seperti e-wallet, transportasi online, aplikasi pemesanan makanan, dan telemedicine menjadi bagian integral dari kehidupan milenial dan Gen Z.

Terkait prioritas finansial, milenial lebih fokus pada tanggung jawab keluarga dan persiapan keuangan jangka panjang, sementara Gen Z lebih tertarik pada gaya hidup, hobi, dan rekreasi. Menabung (78%) dan berinvestasi jangka panjang (58%) menjadi tujuan utama, diikuti oleh tabungan pensiun, tabungan untuk membeli rumah, memulai bisnis, dan lainnya.

Kedua generasi menunjukkan literasi pengelolaan keuangan yang baik, dengan 60% membuat anggaran keuangan dan 54% melacak pengeluaran secara teratur.

Dalam hal investasi, milenial cenderung memahami potensi dan strategi keuangan melalui investasi dengan risiko minimal, sementara Gen Z, meskipun tertarik, masih terkendala oleh keterbatasan anggaran dan pengetahuan tentang opsi investasi yang beragam.

Riadi Esadiputra, Chief Commercial Officer Pluang, mencatat bahwa akselerasi digital akibat pandemi telah meningkatkan pemahaman milenial dan Gen Z tentang investasi, dengan Pluang aktif memberikan edukasi melalui Pluang Academy untuk membantu generasi muda membuat perencanaan investasi matang

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *