Beritakota.id, Jakarta- Pasca ambruknya atap sekolah dasar (SD) di Gembong, Humas RSUD dr R Soedarsono, Dya Luciana menjelaskan bahwa beberapa korban saat ini masih menjalani perawatan intensif.
“Ada 6 siswa yang kami rawat yang dua post operasi, 4 masih dalam observasi,” jelasnya Rabu (6/11/2019).
Ia mengatakan bahwa yang menjalani operasi ada 2 orang. 2 orang tersebut dikarenakan luka dibagian paha kanan dan kaki kanan. Namun, yang sudah pulang ada 9 orang, mereka hanya mengalami luka ringan.
“Untuk yang post operasi laki-laki dan perempuan kondisinya stabil sampai jam saat ini keadaan mereka stabil,” katanya.
“Luka sedang 5 orang, satu orang luka berat,” sambungnya.
Siang nanti, katanya, akan ada arahan dari Dokter menegnai pasien yang sedang melakukan perawatan intensif. Saat ini pihak RS sedang berupaya untuk menghilangkan trauma anak-anak pasca kejadian tersebut.
“Yang pastinya perawatan seperti biasanya, anak-anak masih ada trauma yang kemarin, kami mesti hati-hati apa yang masuk ke dalam psikologinya,” tutupnya.
Sebelumnya, dari informasi yang berhasil dihimpun bangunan memanjang, atap ambruk kelas 2A, 2B, 5A, dan 5B. Atap terbuat dari genteng dan rangka galvalum. Bangunan sudah diberi garis polisi dan menunggu tim labfor Polda Jatim.
Berikut data siswa yang mengalami luka:
1. Zidan, umur 8 tahun alamat Gentong
2. Wildalmul, umur 11 tahun alamat Gentong
3. Abdul muktim, umur 11 tahun alamat Gentong
4. Hilda Salsa, Umur 11 tahun alamat Gentong
5. Alisah, umur 7 tahun alamat Gentong
6. Kina, umur 8 tahun alamat Wirogunan
7. Irza Almira, umur 8 tahun alamat Gentong ( meninggal dunia)
8. Akbar, umur 8 tahun alamat Gentong
9. Siti Rohmania, umur 8 tahun alamat Gentong
10. Aisyah, umur 8 tahun alamat Karya Bakti
11. Ahmad Gerhana, umur 8 tahun alamat Gentong
12. Zahra salsabilla, umur 9 tahun alamat Gentong
Kemudian ada seorang pengajar bernama Sevina Arsy Wijaya meninggal dunia asal Kelurahan Mandaranrejo Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan