Beritakota.id, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan 10 ribu tiket gratis kereta api jarak jauh untuk para guru dan tenaga kesehatan untuk periode keberangkatan 8 November sampai dengan 30 November. Lantas apa syarat dan bagaimana cara mendapatkan voucher tersebut? Menurut siaran pers PT KAI, yang berhak atas tiket gratis kereta api jarak jauh adalah para guru TK sampai dengan SMA atau sederajat dan tenaga kesehatan.
Program ini tidak berlaku untuk dokter, petugas administratif, dan tata usaha. Syarat untuk mendapat voucher bagi guru adalah menyerahkan fotokopi identitas sebagai guru berupa Kartu/Surat Keterangan. Sementara itu, untuk tenaga kesehatan, menyerahkan fotokopi Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku.
Melalui program ini, KAI hanya menggratiskan tiket KA nya saja melalui voucher yang diberikan. Adapun untuk biaya Rapid Test sebesar Rp85.000 jika dilakukan di stasiun, menjadi tanggung jawab pengguna voucher.
Saat menggunakan layanan KA Jarak Jauh, pelanggan harus: dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam) suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius menunjukkan Surat Bebas Covid-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas Bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test.
Pelanggan diharuskan menggunakan Face Shield yang disediakan oleh KAI secara cuma-cuma selama dalam perjalanan dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang. “Program Gratis Naik KA ini dihadirkan untuk menghormati dan menghargai guru dan tenaga kesehatan yang merupakan para pahlawan tanpa tanda jasa,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam siaran pers yang dilansir laman resmi perseroan, www.kai.id. Jumat 6 November 2020.
Manajemen KAI memandang guru adalah sosok utama di garda terdepan pendidikan nasional, mengingat pendidikan adalah wadah pondasi yang sangat penting pencetak generasi bangsa. Sementara itu, para tenaga kesehatan merupakan para pahlawan kemanusiaan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Mereka yang berada di garis terdepan tidak hanya mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga, tetapi juga rela mengorbankan risiko kesehatannya demi keselamatan orang lain,” tulis siaran pers tersebut.
Sementara itu, KAI melayani 240.823 pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pada libur long eeekend periode 27 Oktober s.d 2 November 2020. Jumlah tersebut naik 68% dibanding dengan pekan sebelumnya yaitu periode 20 s.d 26 Oktober 2020 sebanyak 143.664 pelanggan.
“Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik kepada msayarakat yang bepergian pada saat libur Long Weekend dengan tetap menjaga protocol pencegahan penyebaran Covid -19 sehingga perjalanan KA terselenggara dengan aman, lancar, terkendali, dan dan sehat, tanpa menimbulkan penyebaran klaster baru Covid-19 di transportasi kereta api,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek mengatakan tanggal favorit pelanggan pada momen libur ini adalah 28 Oktober 2020 dimana KAI melayani sebanyak 37.143 pelanggan KA Jarak Jauh dan tanggal 1 November 2020 dimana KAI melayani sebanyak 53.007 pelanggan KA Jarak Jauh. Jumlah pelanggan pada tanggal 1 November 2020 tersebut merupakan rekor tertinggi sejak KA Jarak Jauh dioperasikan kembali secara reguler pada 12 Juni 2020. Adapun yang menjadi rute favorit selama periode Long Weekend ini adalah Jakarta-Yogyakarta pp, Jakarta-Bandung pp, dan Jakarta-Surabaya pp.