Ancaman Resesi, DPR: Swasembada Pangan dan Energi Presiden Prabowo Harus Segera Diwujudkan

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah
Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah

Beritakota.Id, Jakarta – Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan segera mengoptimalkan kemampuan domestik melalui program yang telah dicanangkan yaitu swasembada energi dan pangan.

Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah menyabut program Presiden RI Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi dan pangan diperlukan guna menghadapi ancaman pelambatan ekonomi hingga resesi yang diprediksi bakal terjadi di Indonesia.

banner 336x280

Hal itu disampaikan Najib menanggapi serangkaian prediksi yang menyebut jika ekonomi Indonesia akan menghadapi pelambatan hingga ancaman resesi. Teranyar, Economist Tamara Mast Henderson memprediksi ekonomi RI bakal melambat dan resesi akan meningkat.

“Indonesia perlu mengoptimalkan kemampuan domestik melalui program yang sedang dicanangkan presiden Prabowo. Bila kita mampu sesegera mungkin melakukan swasembada pangan dan energi maka tekanan akan berkurang secara signifikan,” tegas Najib, Minggu,(27/10/2024).

Baca juga: Ekonom Ramal Tahun Ini Ekonomi Indonesia Diramal Masuk Jurang Resesi

Najib tak menampik, jika semua negara di belahan dunia saat ini tengah mengalami ancaman pelambatan ekonomi hingga resesi. Najib memandang, ancaman itu terjadi lantaran adanya perang yang meluas di eropa dan timur tengah.

Oleh kerena itu, Najib menegaskan pentingnya kreativitas lebih lanjut dalam mengantisipasi  kemungkinan-kemungkinan buruk baik dari sisi ancaman pelambatan ekonomi hingga ancaman resesi.

“Perang yang meluas di eropa dan timur tengah memiliki andil besar dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Semua negara mengalaminya, perlu kreativitas lebih lanjut dalam mengantisipasi kemungkinan lebih buruk,” pungkasnya.

Perekonomian Indonesia diprediksi akan membukukan pertumbuhan sebesar 5,04% pada kuartal III-2024, berdasarkan hasil survei terakhir Bloomberg terhadap  34 ekonom.

Prediksi itu lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya sebesar 5,03%.

Bila prediksi itu terpenuhi, artinya perekonomian domestik membukukan perlambatan sedikit karena pada kuartal II lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,05%.

Secara keseluruhan, tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencatat angka 5%, sedikit melambat dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,05%.

Perlambatan itu diperkirakan akan berbalik pada 2025 di mana para ekonom memprediksi Indonesia akan bangkit dan tumbuh 5,10%.

banner 728x90
Exit mobile version