Ancol Ramai Kembali

Ancol - Pantai Carnaval - BeritaKota
Pesepeda melintas di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol pada Sabtu (17/10/2020) | Berita Kota, Lukman Hqeem

BeritaKota, Jakarta – Begitu kabar Taman Impian Jaya Ancol dibuka kembali selama masa PSBB Transisi, warga Jakarta dan sekitarnya menyambut gembira. Akhir pekan pertama sejak rem darurat dilonggarkan, Sabtu (17/10/2020) berbondong-bondong Ancolovers, – demikian sering disebut bagi para pengunjung obyek wisata ini, berdatangan dan memadati sejumlah obyek yang telah dibuka.

Obyek-obyek wisata yang dibuka pada umumnya adalah yang berlokasi diluar ruangan. Hal ini mengacu pada upaya meminimalisasi pennyebaran virus Covid-19 yang beresiko lebih besar pada ruangan tertutup. Sejumlah obyek yang bisa dinikmati wisatawan adalah kawasan Taman dan Pantai, Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Allianz Ecopark, dan Pasar Seni. Kemudian, Putri Duyung Ancol Resort serta sejumlah restoran dan mitra yang berada di dalam kawasan TIJA juga dibuka untuk melayani pengunjung.

Berbeda dengan masa transisi yang sempat diberlakukan sebelum rem darurat ditarik kembali oleh Pemerintah Daerah Propinsi DKI. Jakarta, pada masa transisi saat ini warga non-KTP DKI boleh masuk Pasalnya, pada masa transisi pertama Ancol hanya menerima pengunjung ber-KTP DKI Jakarta saja. Selain itu, pengunjung dengan usia kurang dari 9 tahun atau lebih dari 60 tahun juga diperkenankan masuk. Para pengunjung Ancol diharuskan melakukan reservasi secara daring, melalui www.ancol.com. Saat memasuki gerbang masuk, dimana pada masa transisi ini hanya dibuka Gerbang Timur saja. Setiap pengunjung akan dilakukan pengecekan suhu tubuh.

Luasnya Taman Impian Jaya Ancol itu sendiri juga menjadi tantangan dan juga sekaligus daya tarik tersendiri. Banyak pengunjung yang datang dengan tujuan untuk bersepeda mengelilingi kompleks TIJA. Dengan luas mencapai 554 Hektar, panjang jalan disana menjadi jalur bersepeda yang menarik. Sayangnya, bagi pengunjung yang tidak membawa moda kendaraan sendiri, tentu menjadi kendala saat ingin berpindah-pindah menikmati obyek-obyek wisata disana. Biasanya akan ada Kereta Wisata dan Shuttle Bus “Wara-wiri”. Namun dimasa transisi ini, kedua angkutan pengunjung tidak beroperasi. Jangan berkecil hati, sejumlah angkutan online tersedia. Baik mobil dan roda dua. Pengunjung dapat memesan dan akan dihantarkan ketujuan dengan tenang.

Para wisatawan yang mengunjungi kawasan pantai diijinkan untuk berenang. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Dept Head Corporate Communication PT Taman Impian Jaya Ancol, Rika Lestari saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/10/2020). “Yang berbeda dari sebelumnya, kebijakannya, itu kita pengunjungnya diizinkan untuk berenang di area pantai. Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Rika.

Selain protokol kesehatan, lanjut dia, pihak Ancol juga telah menjamin keselamatan pengunjung dengan menyediakan penjaga pantai atau lifeguard. Para penjaga pantai tersebut siap sedia menjaga seluruh aktivitas pengunjung pantai Ancol, mulai dari aktivitas piknik di sekitar pantai hingga berenang.

“Untuk kawasan kita memang 25 persen kapasitasnya. Jadi dari mulai pintu gerbang pun sudah diperiksa suhu. Para pengunjung sudah bisa berenang tapi tetap dengan catatan mematuhi protokol kesehatan. Lalu physical distancing, area piknik yang di pasir itu tetap ada,” jelasnya.

Para pengunjung yang piknik di pantai Ancol juga wajib mengikuti protokol kunjungan yang berlaku. Salah satunya adalah menjaga jarak. Pihak Ancol telah menyediakan clustering di pantai yaitu berupa kotak ukuran 4×4 dengan jarak dua meter agar tidak ada singgungan fisik antar keluarga pengunjung.

Pantai Indah, Lagoon dan Carnaval menjadi tempat favorit pengunjung. Kedua pantai ini ramai wisatawan, baik sekedar menikmati pemandangan atau berenang. Sejumlah anak-anak nampak riang bermain pasir dengan sesekali mencebur ke air laut.

Ancol tetap menggunakan slogan “Senang Selamat Bareng Bareng (SSBB)” dalam pembukaan kawasan pada masa PSBB transisi. Adapun SSBB ini sudah diterapkan sejak Juni 2020. SSBB sendiri berupa penerapan protokol kesehatan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Demi melakuka physical distancing, pengelola telah memasang sejumlah tanda baik pada bangku-bangku taman yang tersebar, hingga kedalam wahana-wahana itu sendiri. Saat naik “Bolang-baling” misalnya, tempat duduk pengguna akan dipisahkan satu bangku. Sejumlah wahana demi memenuhi batas 25%, terpaksa mengurangi wahana yang bisa dipakai pengunjung.

Semakin sore, jumlah pengunjung yang ingin menghabiskan malam panjangnya juga semakin ramai. Memang selama masa transisi ini, jam operasional Ancol sudah mulai normal yaitu dibuka pada pukul 06.00 WIB dan tutup pada pukul 22.00 WIB. Hingga tengah hari, sekitar 7 ribu pengunjung telah masuk ke Ancol dan hingga sore hari diperkirakan naik tiga kali lipat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *