Beritakota.id, Depok – Badan Pangan Nasional (NFA) merilis hasil penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) serta Prevalensi Kurang Gizi (PoU) untuk tahun 2023. Menurut Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, terjadi penurunan jumlah daerah rentan rawan pangan, menandakan peningkatan situasi ketahanan pangan di Indonesia.
“Dari hasil analisis, 68 kabupaten/kota atau sekitar 13% daerah teridentifikasi sebagai daerah rentan rawan pangan prioritas 1-3, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 74 kabupaten/kota. Ini mendekatkan kita pada target RPJMN 2024 sebesar 12%,” ungkap Arief saat peluncuran FSVA dan PoU Tahun 2023, Selasa (27/2/2024).
FSVA digunakan sebagai acuan dalam menetapkan lokus dan target program intervensi untuk mengatasi daerah rentan rawan pangan, kemiskinan, dan stunting. Arief menjelaskan bahwa kerawanan pangan dan kemiskinan saling terkait, sehingga upaya pengentasan kemiskinan dapat mengurangi masyarakat rawan pangan.
Pada tahun 2023, angka PoU menunjukkan peningkatan dari 10,21% menjadi 8,53%, seiring dengan penurunan angka kemiskinan dari 9,54% menjadi 9,36%. Provinsi Papua memiliki PoU tertinggi (35,63%), sementara Nusa Tenggara Barat memiliki PoU terendah (2,17%). Sebanyak 85,29% provinsi memiliki PoU di atas target nasional, sementara 5 provinsi di bawah target nasional, antara lain Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, Banten, Bali, dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Badan Pangan Nasional Kampanyekan Gerakan Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman
Arief menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mengendalikan kerawanan pangan. Langkah-langkah yang diambil termasuk bantuan pangan ke daerah rawan pangan, penyaluran bantuan pangan beras untuk 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se-Indonesia, serta bantuan penanganan stunting.
Rajendra Aryal dari Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan apresiasi atas kontribusi pemerintah dalam mengembangkan ketahanan pangan. NFA juga memberikan penghargaan kepada provinsi dan kabupaten/kota terbaik dalam capaian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) dan PoU Tahun 2023.
Provinsi Bali meraih IKP terbaik (87,65%), sedangkan Kabupaten Gianyar (92,16%) dan Kota Denpasar (95,80%) meraih peringkat terbaik dalam kategori kabupaten dan kota. Sementara itu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (2,17%) dan Kota Mataram (0,65%) menjadi yang terbaik dalam capaian PoU. FSVA menjadi bagian integral dari upaya transformasi dalam mendukung peran NFA dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi yang berkelanjutan.
Respon (1)