Banjir Rob Terjang Losari Brebes, Ribuan Rumah dan Ratusan Hektar Tambak Terendam

Banjir rob setinggi 30-50 cm telah membanjiri jalan utama dan permukiman warga di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Lima desa pesisir terdampak, yaitu Prapag Lor, Prapag Kidul, Limbangan, Karangdempel, dan Kecipir. (Beritakota.id/Ismal)
Banjir rob setinggi 30-50 cm telah membanjiri jalan utama dan permukiman warga di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Lima desa pesisir terdampak, yaitu Prapag Lor, Prapag Kidul, Limbangan, Karangdempel, dan Kecipir. (Beritakota.id/Ismal)

Beritakota.id, Brebes – Banjir rob melanda Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyebabkan ribuan rumah dan ratusan hektar tambak bandeng serta udang terendam.

Lima desa pesisir terdampak, yaitu Prapag Lor, Prapag Kidul, Limbangan, Karangdempel, dan Kecipir. Kerugian material belum dapat dipastikan, tetapi genangan air setinggi 30-50 cm telah membanjiri jalan utama dan merembes ke permukiman warga. Beberapa titik, terutama dekat pantai dan sungai, mengalami ketinggian air yang lebih parah.

banner 336x280

Banjir ini menimbulkan kerugian besar bagi warga, khususnya petambak yang kehilangan ikan bandeng dan udang akibat tanggul yang jebol. Muhaemin, anggota DPRD Brebes dari Fraksi Gerindra sekaligus warga Prapag Kidul, menyatakan bahwa banjir rob kali ini cukup besar dan terkait dengan titi mangsa Jawa (penanggalan musim tradisional Jawa).

“Menurut titi mangsa, puncak rob besar biasanya terjadi pada mangsa kedelapan dan kesanga (kesembilan). Kondisi ini bisa diprediksi lewat tanda alam seperti bintang,” jelas Muhaemin, Minggu (25/5/2025).

Ia menambahkan, rob tahunan tidak hanya merusak rumah dan harta warga, tetapi juga merusak tambak. “Ikan bandeng dan udang hilang terbawa arus,” ujarnya.

Muhaemin juga menyoroti abrasi pantai yang semakin parah di Losari. “Banyak lahan tambak hilang akibat ombak. Pemerintah harus segera bangun seawall atau breakwater seperti di daerah lain,” tegasnya.

Selain itu, ia mendesak normalisasi Sungai Kali Bosok dari Desa Pengabean hingga Prapag Kidul. Pendangkalan dan penyempitan sungai dinilai memperparah banjir rob. “Normalisasi, termasuk pengerukan dan pelebaran aliran, penting untuk meningkatkan drainase dan mengurangi genangan,” ujarnya.

Ia menekankan perlunya koordinasi antara pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat. “Jika tidak segera ditangani, ancaman banjir dan kerusakan lingkungan akan meluas,” tandasnya.

Cartiwan (50), warga Limbangan, berharap pemerintah serius menangani masalah ini. “Setiap tahun kami menghadapi kerugian material dan kerusakan lingkungan. Kami butuh solusi nyata, seperti infrastruktur pencegah rob dan program mitigasi berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia mendesak tindakan cepat dan solusi jangka panjang. “Jangan biarkan masalah ini berlarut. Warga pesisir butuh perlindungan,” pungkasnya.

banner 728x90
Exit mobile version