Beritakota.id, Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mitigasi Risiko Potensi Bencana di Wilayah eks Karesidenan Pekalongan” guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di wilayah Pantura Barat.
Kegiatan yang berlangsung di hotel Gumaya pada Sabtu, (30/11/2024) melibatkan perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta para pemangku kepentingan terkait.
Wilayah eks Karesidenan Pekalongan, yang meliputi Pekalongan, Batang, Brebes, dan sekitarnya, merupakan kawasan strategis dengan aktivitas ekonomi yang padat.
Namun, wilayah ini juga rentan terhadap berbagai bencana, mulai dari banjir dan longsor hingga gempa bumi.
FGD ini bertujuan untuk memetakan risiko bencana secara komprehensif dan merumuskan strategi mitigasi yang efektif dan berkelanjutan.
Para ahli dari BPBD dan BMKG memaparkan analisis terkini mengenai potensi bencana di masing-masing daerah, termasuk identifikasi wilayah rawan bencana dan skenario penanganan bencana.
Pada FGD tersebut dilakukan diskusi intensif untuk memastikan kelangsungan operasional Bank Indonesia dan kestabilan ekonomi regional di tengah ancaman bencana.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi, menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam menghadapi tantangan ini.
“FGD ini merupakan wujud nyata komitmen BI Tegal dalam mendukung upaya mitigasi bencana. Sinergi yang terbangun bukan hanya bermanfaat bagi BI, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan wilayah Pantura Barat yang lebih tangguh,” ujarnya.
Marwadi, berharap hasil FGD ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan dan implementasi strategi mitigasi bencana yang terintegrasi.
menurutnya dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, diharapkan upaya mitigasi dapat lebih terarah dan efektif dalam melindungi masyarakat dan menjaga keberlanjutan aktivitas ekonomi di wilayah Pantura Barat.
“Mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama untuk mewujudkan Pantura Barat yang lebih aman dan sejahtera,” tegas Marwadi.