Beritakota.id, Jakarta – Kepala BNN, Marthinus Hukom menyebut terus melakukan kerjasama dengan sejumlah negara untuk mencegah narkoba masuk ke Indonesia. Hal ini diungkapkannya usai Rapat Kerja dengan Komisi III DPR membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2025.
Marthinus mengungkapkan, Indonesia menjadi pangsa pasar peredaran narkoba dari bandar di luar negeri melalui sejumlah modus operandi. BNN mengklaim memiliki data sejumlah jalur perlintasan narkoba ke Indonesia yang perlu dukungan personel dan sarana untuk menindaknya.
Baca Juga: BNN Usulkan Tambahan Anggaran Rp 608 Miliar di Tahun 2025
“Narkoba kejahatan yang terstruktur, BNN tidak pernah menangkap pengguna, fokus kita adalah kurir dan bandar besar. Dengan kerjasama luar negeri kita bisa lihat sumbernya, bagaimana pola masuk kurir dan bandar besar luar negeri,” ujar Marthinus kepada wartawan di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senin (10/6/2024).
Menurut Marthinus, pihaknya mengusulkan anggaran di 2025 sebesar Rp1,4 triliun dalam Rapat Kerja tersebut. Ia menyatakan, tantangan BNN ke depan memerlukan dukungan anggaran, agar dapat menyelamatkan generasi muda Indonesia dari peredaran narkoba.
“Pagunya Rp1,4 triliun, belum disetujui DPR, masih di tingkat Bapennas dan Kemenko DPR, tiga pihak yang menentukan. BNN melaksanakan apa yang sudah diputuskan, kita memberikan gambaran tantangan pemberatasan narkoba ke depan kepada Ketua Komisi III DPR,” ucapnya.