Beritakota.id, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita secara resmi membuka Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025, sebuah pameran yang tidak hanya merayakan keindahan batik, tetapi juga menekankan pentingnya dukungan nyata terhadap industri batik lokal.
Menperin memilih Pasaraya sebagai lokasi penyelenggaraan bukan tanpa alasan. “Pasaraya memiliki nilai historis, sebagai salah satu mal pertama yang memberikan ruang khusus untuk pameran batik sejak tahun 80-an,” ungkap Menperin dalam sambutannya. Pemilihan lokasi ini sekaligus menjadi simbol perjalanan panjang batik dalam memasuki era modern.
Dengan tema “Bangga Berbatik,” GBN 2025 bertujuan untuk menunjukkan keberlanjutan ekosistem batik di tengah masyarakat. Menperin menyampaikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Batik Indonesia (YBI) atas komitmennya dalam melestarikan dan mempromosikan batik nusantara.
Baca juga: Menperin Kerek Daya Saing Kawasan Industri, HGBT dan RUU Jadi Jurus Jitu
Meskipun acara pembukaan terkesan sederhana, Menperin menekankan pentingnya aksi nyata dalam mendukung pelestarian batik. “Bangga saja tidak cukup,” tegasnya. “Yang terpenting adalah kita semua membeli produk batik Indonesia. Dengan belanja, kita memberikan kontribusi konkret untuk melestarikan ekosistem budaya nasional, termasuk batik.”
GBN 2025, yang berlangsung selama lima hari (30 Juli – 3 Agustus 2025), menawarkan lebih dari sekadar pameran. Lebih dari 200 booth UMKM batik dan kuliner Nusantara siap memanjakan pengunjung. Beragam kegiatan menarik lainnya juga tersedia, seperti talkshow, workshop membatik, parade batik, dan live demo membatik langsung dari Paguyuban Batik Cirebon. Acara ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengapresiasi keindahan batik, tetapi juga turut serta dalam menjaga keberlangsungan industri kreatif ini.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan