Beritakota.id, Jakarta – Danau Toba di Sumatera Utara, Indonesia, sedang berupaya untuk meraih kembali status “Green Card” dari UNESCO Global Geopark. Status ini sebelumnya diturunkan menjadi “Yellow Card” pada 2023.
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP-TC UGGp) telah menggandeng 12 mitra strategis untuk mendukung pengelolaan kawasan Danau Toba dan meraih kembali status Green Card.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk mendukung upaya meraih kembali Green Card bagi Kaldera Toba.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan harmonis dengan alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
“Saya mengapresiasi kolaborasi dan kerja keras semua pihak mulai dari gubernur, kepala daerah, badan pengelola, dan stakeholder pariwisata,”
“Dimana yang sudah menjalankan semua masukan dari tim asesor sehingga Danau Toba bisa kembali menjadi green card,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti dalam keterangan persnya dikutip dari laman kemenkraf Rabu (10/09/2025).
Status green card untuk Danau Toba diputuskan melalui Sidang Council UNESCO Global Geoparks (UGGp) yang dilaksanakan pada 5 – 6 September 2025 di Chili.
Geopark Danau Toba mendapatkan status kartu hijau bersama Geopark Rinjani Lombok di NTB dan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, di Jawa Barat.
Kerja sama ini mencakup tiga area penting yaitu: pertama, konservasi lingkungan melindungi keanekaragaman hayati dan warisan geologi di kawasan Danau Toba.
Kedua, adaptasi teknologi mengembangkan teknologi untuk mendukung pengelolaan kawasan Danau Toba.
Dan ketiga, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan danau Toba.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan