Beritakota.id, Jakarta – Dolar AS menguat dan pasar saham Asia berjalan positif dengan hati-hati pada awal perdagangan di hari Senin (20/01/2025). Para investor menunggu serangkaian pengumuman kebijakan yang diharapkan akan disampaikan pada jam-jam pertama masa jabatan kedua Donald Trump. Selain itu, pasar juga menanti dan mengamati kenaikan suku bunga Jepang yang akan disampaikan pada akhir minggu ini.
Donald Trump akan diambil sumpah jabatan pada siang hari Waktu Timur (1700 GMT atau 24:00 WIB). Ia dalam kampanyenya selalu menjanjikan “hari baru kekuatan Amerika” pada rapat umum di hari Minggu.
Trump telah memicu harapan pasar bahwa dia akan segera mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif, meski akan membuat sejumlah ketidakpastian. Terakhir, pada hari Jumat kemarin dia meluncurkan token digital, yang langsung melonjak hingga diperdagangkan di atas $70 pada satu titik dengan total nilai pasar di atas $15 miliar.
Hari Senin akan menjadi hari libur AS, jadi respons pertama terhadap pelantikannya di pasar keuangan tradisional mungkin terasa dalam valuta asing, di mana para pedagang berfokus pada kebijakan tarif Trump, dan kemudian dalam perdagangan Asia pada hari Selasa.
Kontrak berjangka ekuitas AS melemah tipis pada Senin pagi di Asia, sementara dolar, yang telah menguat sejak September karena data AS yang kuat dan karena kampanye politik Trump yang pada akhirnya berhasil mendapatkan momentum, tetap stabil.
Indek Nikkei 225 Jepang naik 1%. Sementara di minggu lalu Indek S&P 500 mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal November dan Nasdaq (.IXIC), mencatat kenaikan terbesar sejak awal Desember karena beberapa data inflasi yang jinak.
Baca juga : Jelang Pelantikan Donald Trump, Rupiah Dibuka Menguat Tipis Rp 16.360 Per Dolar AS
Dolar naik hampir 14% terhadap euro sejak September dan pada $1,0273 tidak jauh dari level tertinggi dua tahun minggu lalu. Namun, begitu banyak yang sudah diperhitungkan sehingga beberapa analis merasa kenaikan tarif AS yang lebih bertahap dapat menarik beberapa penjual.
Awal masa jabatan baru Trump yang kuat dapat mengguncang saraf dan memberi dolar lebih banyak dukungan. Sebaliknya, berdasarkan apa yang sudah terlihat, dengan pendekatan yang lebih terukur dapat meredakan kekhawatiran dan membuat dolar melemah, seperti yang terjadi setelah Trump mengambil alih pada tahun 2017. Trump telah mengancam tarif hingga 10% untuk impor global dan 60% untuk barang-barang China, ditambah biaya tambahan impor sebesar 25% untuk produk-produk Kanada dan Meksiko, bea yang menurut para ahli perdagangan akan mengganggu arus perdagangan, meningkatkan biaya, dan memicu pembalasan.
Dolar Kanada menyentuh level terendah lima tahun di C$1,4486 per dolar pada hari Senin. Peso Meksiko mencapai level terendah 2-1/2 tahun di 20,94 per dolar pada hari Jumat. Dolar Australia, yang sensitif terhadap arus perdagangan dan ekonomi Cina, telah melampaui level terendah lima tahun, dapat menguji resistensi pada $0,6322 jika perubahan kebijakan Trump tidak memenuhi ekspektasi pasar. Nilai tukar terakhir berada pada $0,62.
Yen Jepang menguat minggu lalu karena pernyataan dari para pembuat kebijakan Bank Jepang dianggap sebagai petunjuk bahwa penurunan suku bunga kemungkinan akan terjadi pada hari Jumat. Yen terakhir stabil di 156,17 per dolar dan pasar suku bunga memperkirakan sekitar 80% kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. (Lukman Hqeem)
Respon (2)