Beritakota.id, Jakarta – Dolar AS menguat terhadap yen sebagai aset safe haven dan franc Swiss pada hari Kamis karena kekhawatiran pasar mereda oleh kesepakatan perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dan Inggris. Presiden AS Donald Trump mengumumkan perjanjian perdagangan “terobosan” dengan Inggris pada hari Kamis, yang tetap memberlakukan tarif dasar 10% untuk impor Inggris termasuk kendaraan.
Trump juga mengatakan harapannya tentang negosiasi substantif antara AS – Cina ketika Menteri Keuangan Scott Bessent dan kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer bertemu dengan tsar ekonomi China, He Lifeng, di Swiss pada hari Sabtu.
Baca juga : Dolar AS Melemah, Harga Emas Jaga Potensi Kenaikannya
Pasar melihat kesepakatan perdagangan sebagai hal yang positif karena itu berarti Trump membayangkan tarif dasar 10% untuk negara-negara sahabat dengan tarif lebih dari itu yang masih harus dinegosiasikan. Pelaku pasar menganggapnya ini sebagai kabar baik, meski tarif dasar 10% masih sangat tinggi untuk barang yang masuk ke AS. Kesepakatan itu dapat menjadi contoh bagi negara lain yang ingin menandatangani perjanjian perdagangan dengan AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,41% menjadi 100,31, mencapai level tertinggi sejak 10 April. Euro turun 0,71% pada $1,122175. Pound sterling membalikkan kenaikan yang terjadi setelah pemangkasan suku bunga oleh Bank of England, dengan turun 0,37% pada $1,32410. Dolar naik ke level tertinggi empat minggu di 146,175 terhadap yen setelah pengumuman kesepakatan perdagangan. Dolar terakhir naik 1,55% di 146 yen. Terhadap franc Swiss, dolar menguat 1,07% di 0,8323 franc, menyamai level tertingginya sejak 1 Mei. (Lukman Hqeem)