GERTAK, Bergulir Memperjuangkan Hak Demokrasi Masyarakat Brebes

Haji Likun, Slamet Maryoko dan Suntoro saat mendeklarasikan GERTAK di Desa Tegalglagah, Bulakamba, Brebes pada Selasa (01/10/2024). (Lukman Hqqeem/Beritakota)

Beritakota.id, Brebes – Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2024 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Brebes periode 2024-2029, akan digelar dengan hanya ada calon tunggal yakni pasangan Paramitha Widya Kusuma dan Wurja. Sesuai dengan perundangan yang ada, jika hanya ada calon tunggal, lawannya adalah “Kotak Kosong”.

Kotak Kosong menjadi satu pilihan bagi masyarakat yang ingin menggunakan hak pilih mereka secara demokratis. Calon yang ada dianggap tidak bisa memenuhi harapan mereka, sehingga dengan memilih kotak kosong, diharapkan membuka kesempatan agar calon pemimpin yang didambakan, dapat terwujud meski harus melalui proses jalannya pemilihan kembali.

Menyikapi dinamika politik yang ada di Kabupaten Brebes, sejumlah tokoh masyarakat menggulirkan sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat tetap menggunakan hak pilih mereka secara demokratis dengan memilih kotak kosong. Gerakan Kotak Kosong atau “Gertak”, diinisiasi oleh Slamet Maryoko atau Bang Jarot.

Bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada Selasa (01/10/2024), bertempat di Desa Banjaranyar dan secara simultan juga dilakukan di Desa Tegalglagah, Bang Jarot mendeklarasikan Gertak bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat. Sejumlah mantan Kepala Desa dan juga pemuka agama dan tokoh masyarakat secara antusias hadir dan mengikuti pencanangan gerakan memilih kotak kosong ini.

Slamet Maryoko, mantan kepada desa Randu Sanga Kulon ini  menyatakan “ Terjadinya calon tunggal dalam pilkada Brebes ini merupakan bukti nyata bagimana para pemimpin partai politik dan wakil rakyat di Brebes telah mengingkari amanat rakyat. Kiat tahu dalam pemilihan legislative pada 14 Februari 2024, kita memilih wakil-wakil rakyat dengan harapan mereka mau menjaga amanah kita untuk membuat Brebes yang lebih baik. Namun, nyata-nyata kita diperlihatkan dan dipertontonkan bagaimana para pemimpin partai politik tersebut bersama-sama dengan para wakil rakyat mengabaikan harapan masyarakat dan memilih untuk mengikuti syahwat kekuasaan mereka dengan memilih calon tunggal. Ini adalah pengkhianatan suara rakyat.

Haji Likun, pemuka masyarakat Tegal Glagah, Bulakamba juga menyampaikan kegusarannya. “Kita memilih Kotak Kosong, karena kita ingin nantinya pemimpin Brebes ini adalah adalah pemimpin yang benar kita inginkan dan harapkan dapat berjuang untuk Brebes. Jika Kotak Kosong menang, menurut Likun “ Saya, anda dan kita adalah “Bupati”, karena kemenangan kotak kosong sejatinya adalah kemenangan rakyat, kita semua”.

Suntoro, tokoh masyarakat yang juga merupakan mantan Kepala Desa Bulakamba menyatakan “Terjadinya calon tunggal dalam Pilkada 2024 nanti, menunjukkan “sakitnya” demokrasi di Brebes ini. Hakikatnya, dalam sebuah pemilihan maka tiap pemilih memiliki beberapa pilihan. Jika sebuah pemilihan hanya terdapat satu pilihan saja, hal itu bukanlah sebuah pemilihan namun penunjukkan. Rakyat Brebes diberangus hak pilihnya dengan penunjukkan calon tunggal Bupati dan Wakilnya dalam Pilkada serentak pada 27 November nanti”.

Ia menambahkan “Gertak membangkitkan kembali demokrasi di Brebes dengan mengajak masyarakat untuk memilih Kotak Kosong, yang memiliki nomor urut 2 dalam lembar pilihan nanti. Lewat deklrasi ini, kami ingin memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang hak memilih kotak kosong. Menurutnya, “Banyak masyarakat yang awam terhadap kotak kosong, bahkan minder karena menganggapnya sebagai simbol otak kosong. Padahal, kotak kosong adalah pilihan yang diatur oleh undang-undang dan difasilitasi oleh negara. Masyarakat diberi pilihan untuk memilih calon atau kotak kosong.” ungkapnya.

“Kami optimis dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di tingkat desa, Kotak Kosong dapat meraih kemenangan dalam Pilkada 2024 nanti” pungkas Suntoro. (Lukman Hqeem)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *