Beritakota.id, Jakarta – Data Indek Harga Konsumen (Consumers Price Index, CPI) Amerika Serikat akan dirilis pada pukul 20.30 WIB pada hari ini. Secara teknis, harga emas di pasar spot menunjukkan peluang turunnya hingga ke $2.635. Pasar bersiap mengantisipasi pelantikan Presiden Donald Trump untuk masa jabatan keduanya pada minggu depan.
Harga emas sendiri tengah naik tipis pada perdagangan di hari Rabu (15/01/2025) karena investor menunggu laporan inflasi harga konsumen AS yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang lintasan suku bunga Federal Reserve. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas naik 0,1% menjadi $2.681,34 per ons pada pukul 14:01 WIB. Harga emas di bursa berjangka AS naik 0,5% menjadi $2.696,10.
Logam mulia sendiri telah mencatat titik terendah yang lebih tinggi dan titik tertinggi yang lebih rendah pada jangka waktu harian. Sekarang, logam mulia tersebut mendekati titik penentu.
Secara teknis, posisi harga emas tengah membantuk pola segitiga simetris. Harga XAU/USD berputar-putar di sekitar garis datar mendekati $2.680 per ons. Pada jangka waktu harian, emas membentuk apa yang disebut segitiga simetris dengan titik tertinggi yang lebih rendah sebagai resistansi dan titik terendah yang lebih tinggi sebagai support. Formasi tersebut tampaknya mendekati titik infleksinya karena kedua garis yakni resistansi dari atas dan support dari bawah bersiap akan bertabrakan.
Jika ini terjadi, para pialang emas perlu memutuskan apakah pergerakan selanjutnya akan naik atau turun. Jika harga menembus ke atas, bulls mungkin akan mengambil kendali. Namun jika harga anjlok dan menembus garis support, bears mungkin akan mengambil alih situasi transaksi dan menekan harga.
Setidaknya, apa yang akan terjadi hari ini dapat membantu para pialang dalam membuat keputusan tersebut. Laporan indeks harga konsumen untuk bulan Desember pasti akan memicu volatilitas dan menciptakan peluang perdagangan.
Indek Harga Konsumen, yang akan dirilis bersama laporan bulanan, diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebesar 2,9% untuk bulan Desember dari tahun lalu. Jika benar, ini akan menandai bulan lain tekanan harga yang membara setelah penurunan 2,7% pada bulan November. Namun, ada alasan bagi sebagian orang untuk percaya bahwa situasinya tidak akan seburuk itu. Harga produsen yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan yang mengejutkan secara bulanan dengan kenaikan hanya 0,2%. Investor telah memperkirakan kenaikan sebesar 0,4%. (Lukman Hqeem)