Harga Emas Naik Kembali, Perundingan AS – Cina Mengambang

Gold bars, wealth and investment, 3d rendering

Beritakota.id, Jakarta – Perdagangan emas beberapa waktu terakhir ini mengalami fluktuasi, namun saat ini mengindikasikan arah perdagangan yang mulai tenang. Hal ini sungguh menggembirakan melihat tren berkelanjutan menuju hasil yang membaik.

Harga emas telah melonjak hampir 29% tahun ini, mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $3.500,05 pada tanggal 22 April. Kenaikan ini didorong oleh ketidakpastian atas tarif Presiden AS Donald Trump, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, dan meningkatnya investasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas.

Baca juga : Harga Emas Antam Naik, Beli dan Buyback Naik Rp 25.000 Per gram

Harga Emas naik di atas $3.390 per ons pada hari Kamis (08/05/2025), memangkas kerugian dari sesi sebelumnya, karena ketidakpastian seputar pembicaraan perdagangan AS – Cina meningkatkan daya tarik logam mulia tersebut sebagai tempat berlindung yang aman.

Presiden AS Donald Trump menyatakan dia tidak akan mempertimbangkan pengurangan tarif AS sebesar 145% terhadap China untuk memajukan negosiasi perang dagang dengan Beijing, menjelang pertemuan terjadwal antara pejabat AS dan China di Swiss—yang meredam harapan akan adanya terobosan.

Sementara itu, dengan memberikan tekanan pada aset yang tidak memberikan imbal hasil, Federal Reserve dalam pertemuan di bulan Mei ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Hasil ini sesuai dengan perkiraan secara luas.  Pun demikian, Bank Sentral juga memperingatkan meningkatnya risiko inflasi dan pengangguran, memperkuat sikap hati-hati terhadap perubahan suku bunga di masa mendatang. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menggaris bawahi bahwa bank sentral tidak mempertimbangkan pemotongan suku bunga preemptif sebagai respons terhadap dampak ekonomi potensial dari tarif Trump.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *