Hari Pustakawan Indonesia: Pustakawan Didorong Perkuat Peran di Era Digital

Indonesia resmi memperingati Hari Pustakawan Indonesia untuk pertama kalinya
Indonesia resmi memperingati Hari Pustakawan Indonesia untuk pertama kalinya

Beritakota.id, Jakarta – Indonesia resmi memperingati Hari Pustakawan Indonesia untuk pertama kalinya, bertepatan dengan ulang tahun ke-52 Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI). Peringatan ini menjadi momentum penting bagi para pustakawan untuk mengokohkan jati diri dan peran mereka di era digital yang penuh tantangan.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, menekankan bahwa penetapan Hari Pustakawan Indonesia melalui Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 81/M/2025 bukan sekadar simbolis, melainkan pengakuan negara atas kontribusi mereka dalam mencerdaskan bangsa. Pustakawan, menurutnya, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar sepanjang hayat, tempat tumbuhnya pengetahuan, kreativitas, dan inovasi.

banner 336x280

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengakui tantangan yang dihadapi perpustakaan di era digital, dimana masyarakat cenderung mengakses informasi melalui gawai. Ia mendorong inovasi, seperti menjadikan perpustakaan sebagai pusat rekreasi dan membekali pustakawan dengan kemampuan untuk menjadi “perpustakaan berjalan,” mampu menjawab beragam pertanyaan pengunjung.

Baca Juga: TB Hasanuddin: Saatnya Kesejahteraan Wartawan Jadi Perhatian Serius Negara

Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri, menyatakan bahwa perpustakaan adalah jantung peradaban, dan pustakawan nadinya. Ia menyerukan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pustakawan, serta memperluas akses literasi.

Diskusi panel yang menghadirkan para ahli menegaskan bahwa pustakawan bukan hanya mereka yang memiliki jabatan administratif, tetapi siapa pun yang berkarya di perpustakaan dan menjalankan tugas kepustakawanan. Bahkan, Putri Indonesia Pendidikan 2025, Rinanda Apriliya Maharani, mengungkapkan harapan agar pustakawan lebih percaya diri dan berani tampil di dunia nyata maupun digital.

Di tengah “tsunami informasi” era digital, pustakawan didorong untuk berperan sebagai mercusuar, memberikan panduan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Penetapan 7 Juli sebagai Hari Pustakawan Indonesia merupakan pengakuan atas kontribusi mereka dan sekaligus seruan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam menjalankan peran vital mereka bagi kemajuan bangsa. Tanggal ini dipilih untuk memperingati Kongres Pertama Pustakawan di Ciawi, Bogor pada 1973, yang menandai pembentukan IPI.

banner 728x90
Exit mobile version