Beritakota.id, Jakarta – Harga Emas bergerak di kisaran $3.370 per ons di hari Kamis (12/06/2025), karena meningkatnya ketegangan AS-Iran telah memicu kembali permintaan asset safe haven. Disisi lain, inflasi AS melemah tercermin dari indek harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat keyakinan pasar akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Kenaikan harga terjadi meskipun AS dan Tiongkok sepakat untuk meredakan ketegangan perdagangan, dengan fokus pada data inflasi AS hari ini, minat investor terhadap obligasi 10 tahun AS yang dilelang hari ini, permintaan bank sentral yang berkelanjutan, dan permintaan berkelanjutan untuk logam investasi.
Baca juga : Situasi Geopolitik Memanas, Harga Emas Naik Kembali
Pemerintah AS memerintahkan kepergian staf kedutaan dari Baghdad setelah Iran mengancam akan menyerang pangkalan AS jika pembicaraan mengenai program nuklirnya gagal.
Sementara itu, pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 bps dari Fed pada akhir tahun, dengan para pedagang mencermati data PPI yang akan dirilis hari ini untuk petunjuk lebih lanjut menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu depan.
AS – Cina menyetujui kesepakatan kerangka kerja setelah dua hari perundingan di London yang akan membuat kedua negara melonggarkan kontrol ekspor pada barang-barang strategis termasuk mineral langka Tiongkok dan semikonduktor AS.
Presiden AS mengumumkan pada hari Rabu bahwa kesepakatan telah dicapai untuk menghidupkan kembali gencatan senjata yang rapuh dalam perang dagang AS-Tiongkok setelah negosiator Amerika dan Cina menyetujui kerangka kerja yang mencakup tarif. Donald Trump juga mengisyaratkan kesediaan untuk memperpanjang batas waktu 8 Juli untuk menyelesaikan pembicaraan dengan mitra dagang sebelum tarif AS yang lebih tinggi diberlakukan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (CPI) Mei naik sebesar 0,1% pada bulan Mei dari April, turun dari laju 0,2% sebulan sebelumnya dan di bawah estimasi konsensus untuk kenaikan 0,2%, menurut Marketwatch. CPI inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,1% per bulan, turun dari 0,2% pada bulan April, sementara estimasi konsensus memperkirakan kenaikan 0,3%.
Dolar Turun setelah laporan inflasi. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,5 poin menjadi 98,59. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam, dengan obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 3,962%, turun 7,1 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 5,9 poin menjadi 4,421%.