Beritakota.id, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dikabarkan bersiap akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, pada 27 Mei 2025 mendatang. Salah satu agenda yang menjadi sorotan, selain pembagian dividen adalah pergantian direksi, khususnya Direktur Utama PT Telkom Indonesia, yang saat ini ditempati oleh Ririek Adriansyah.
Berdasarkan isu yang berkembang menyebutkan sejumlah nama calon kuat Dirut Telkom. Di antaranya, inkumben Ririek Adriansyah, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, Direktur Keuangan Heri Supriadi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, yang notabene duduk di kursi Dewan Komisaris Telkom saat ini.
Namun, ada satu lagi sosok yang disebut-sebut potensial sebagai “kuda hitam” pengganti Ririek, yaitu Muhammad Awaluddin, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelni (Persero). Namun, Awaluddin bukanlah orang baru di perusahaan telekomunikasi negara itu karena pernah menjabat sebagai Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia periode 2012-2016. Kemudian, ia dipercayai menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) periode 2016-2023, lalu menjadi Komut PT Pelni pada 2024-hingga sekarang.
Apabila menilik karir Awaluddin di Telkom Group, cukup panjang. Bahkan bisa dibilang sejak lulus dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, pada 1990, tahun berikutnya Awaluddin sudah bergabung dengan Telkom, yang saat itu masih bernama Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel), sebagai Access Network Engineer di Wilayah Usaha Telekomunikasi VII Jawa Timur.
Baca juga: Dirut Telkom Sowan ke Pramono Anung Jelang Digiland 2025, Pengamat: Harusnya ke DPR
Awaluddin juga sosok yang menomorsatukan pendidikan. Selesai dari Unsri, dia melanjutkan studinya di European University, Antwerpen, Belgia dan mendapatkan gelar Master of Business Administration pada 1998. Lalu, meneruskan studinya di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung dan mendapatkan gelar Doctor of Science in Management pada 2016.
Jadi sangat tepat bila menyebut Muhammad Awaluddin, selain sebagai praktisi transformasi digital, juga pembelajar Digital Leadership yang memiliki pengalaman luas di industri digital dan telekomunikasi.
Jabatan yang pernah diemban Awaluddin di Telkom Group yaitu, sebagai General Manager Kandatel Jakarta Pusat di Telkom Indonesia pada Maret 2005, Vice President Public & Marketing Communication Telkom Indonesia 2005- 2007, Executive General Manager Divisi Akses, Executive General Manager Divisi Regional 1 Sumatera di PT Telkom Indonesia Tbk (2007 – 2010),
Executive General Manager Divisi Access Network Infrastructure sampai 2010. Berikutnya, dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Infomedia Nusantara yang merupakan cucu usaha Telkom. Jabatan ini pun diemban Muhammad Awaluddin pada 2010 – 2012.
Lalu, ditarik kembali ke induk Telkom Indonesia dengan jabatan Director of Enterprise and Wholesale 2012-2013, Direktur Enterprise & Business Service di PT Telkom Indonesia periode 2013 – 2016, sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II. Jika dihitung sejak 1991-an, Awaluddin hampir 16 tahun berkarir di Telkom Group.
Artinya, jika Awaluddin dipilih sebagai Dirut PT Telkom pada RUPTS akhir Mei ini menggantikan Ririek Adriansyah, sama saja kembali ke rumahnya, untuk berbakti dan membesarkan tempat yang telah menempa perjalanan karirnya selama ini.
Disisi lain, Awaluddin saat menjabat VP Corporate Communication Telkom, dikenal sebagai sosok yang sangat dekat atau tidak berjarak dengan wartawan. Awak media sangat mudah untuk mewawancarai, meminta keterangan dan padangan Awaluddin.
Terkait nama Muhammad Awaluddin disebut-sebut sebagai Dirut PT Telkom di luar nama yang sudah beredar,
Peneliti kebijakan publik dan politik Center for Indonesia Reform, Subhan Akbar, sangat setuju. Karena, pengalaman, kapasitas serta jaringan Awaluddin memang sangat mumpuni.
“Wah, kalau Pak Awaluddin yang dipilih jadi Direktur Utama Telkom, saya sangat setuju. Istilahnya dia balik ke rumah,” kata Subhan dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).
Subhan menjelaskan, Awaluddin tahun 2013 saat masih berkarir di Telkom, sering mengungkapkan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Digital Network.
Baca Juga: Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham
Padahal, dunia digital saat itu belum semasif dan berkembang seperti saat ini, tapi Awaluddin sudah mengungkapkannya.
Menurut dia, gagasan itu perlu diberi panggung besar agar terwujud, sehingga seluruh wilayah Indonesia dapat terhubung dengan dunia internet secara mudah.
Kapasitas dan kapabilitas Awaluddin di dunia teknologi, sambung dia, bisa dilihat dari mentereng penghargaan yang diterimanya. Pada 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan Presiden RI, Best Chief Marketing Officer of an Indonesian State-Owned Enterprise by Indonesian Ministry of SOE (2013), Professional Marketing of The Year by Asia Marketing Forum 2014), The Best SOE’s CEO by BUMN Track Magazine, (2018), Most Admired CEO by SWA Magazine (2019), Most Admired CEO by Warta Ekonomi (2019), Best CEO Employees Choice Awards by Iconomics (2020), dan The Best CEO in Digital Transformation by Digitech Award (2021).
Dari sisi jaringan, Awaluddin adalah sosok yang berada di semua organisasi. Misal, ia masuk dalam organisasi Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Indonesia Digital Society Forum (IDSF), sebagai Founder, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), sebagai Wakil Ketua Umum Aviasi dan Dirgantara, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ketua Badan Ekonomi Digital Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad), dan BUMN Track Academy, sebagai Expert Council.
Selain itu, Subhan meyakini, Awaluddin pasti mempunyai gagasan brilian dalam menjaga keamanan data konsumen yang belakangan menjadi isu publik akibat bertubi-tubinya serangan siber terdapat Indonesia.
Subhan juga mengaku optimis, dengan pengalaman, keilmuan, aktif dibanyak organisasi, hingga jaringan yang dimilikinya, Awaluddin mampu membawa seluruh sumber daya manusia (SDM) Telkom mempunyai arah dan tujuan yang sama, yaitu terwujudnya Indonesia Emas 2045 melalui transformasi digital dan infrastruktur digital.
“Nah, ilmu, jaringan pak Awaluddin itu sayang banget jika kita tidak manfaati dengan baik, demi kepentingan bangsa, kemajuan dunia teknologi Indonesia. Beliau, menurut saya putra terbaik bangsa di dunia digital. Harus kita dukung kalau beliau dipilih oleh pemegang saham Telkom untuk menjadi Dirut. Jangan kita sia-siain ilmunya,” tukasnya