Keluarga Juliana Marins Ancam Gugat Indonesia, TNGR Klaim Telah Berupaya Maksimal

Juliana Marins. instagram/Juliana Marins
Juliana Marins. instagram/Juliana Marins

Beritakota.id, Jakarta – Rencana keluarga Juliana Marins, warga negara Brasil yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani, untuk menggugat Indonesia ke jalur hukum internasional mendapat tanggapan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kepala Balai TNGR, Yarman, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya terbaik dalam proses evakuasi sesuai prosedur operasional standar (SOP).

“Proses pencarian dan evakuasi membutuhkan waktu lima hari, dan kami yakin tim SAR gabungan sudah memberikan yang terbaik,” ujar Yarman. Ia menambahkan bahwa TNGR terbuka terhadap evaluasi dan revisi prosedur jika ditemukan kekurangan. Aspek pendanaan asuransi dan peralatan juga termasuk dalam evaluasi tersebut.

banner 336x280

Sebelumnya, Pemerintah Brasil melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU) menyatakan kemungkinan untuk menempuh jalur hukum internasional terkait kematian Juliana. DPU telah meminta Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian dari otoritas Indonesia. Jika ditemukan indikasi pelanggaran, kasus ini berpotensi dibawa ke Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR). Keluarga Juliana juga telah meminta autopsi ulang.

Untuk diketahui, Marins tewas usai terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni sekitar pukul 06.30 WITA. Tim SAR gabungan baru menemukan korban pada 23 Juni pukul 07.05 WITA, atau dua hari setelah insiden.

Lalu pada 24 Juni, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter. Namun, jenazah Marins baru berhasil dievakuasi pada 25 Juni dengan cara diangkat dari kedalaman 600 meter.

Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan hasil autopsi menunjukkan Marins meninggal dunia 20 menit setelah jatuh.

Atit menyatakan Marins meninggal dunia karena mengalami benturan keras bukan karena hipotermia. Ia juga menyebut perempuan itu mengalami luka paling parah di dada akibat benda tumpul.

Ada dugaan Marins jatuh dua kali dalam insiden tersebut. Di hari pertama dia jatuh saat mendaki, dan keesokan harinya kemungkinan besar pendaki itu jatuh lagi.

Hipotesis utama menyebutkan salah satu jatuh itu menyebabkan cedera yang menyebabkan kematian. Pakar forensik memperkirakan Marins meninggal pada 24 atau 25 Juni.

banner 728x90
Exit mobile version