Beritakota.id, Jakarta – Pengurus badan anti doping Indonesia-IADO (Indonesia Anti Doping Organisation) berkesempatan mengunjungi markas besar pelatnas bulutangkis PBSI di Cipayung.
Menurut Wakil Ketua Umum IADO dr. Rheza Maulana S, BmedSc (Hons), MM, MARS,, sebagaimana diketahui melalui PBSI inilah salah satu penggagas era perbaikan anti doping Indonesia dimana puncak titik balilnya saat bendera Merah Putih tidak dapat berkibar mengiringi kemenangan tim bulutangkis Indonesia pada PialaThomas 2021 silam.
“Kita merasakan semua itu sebuah moment yang membanggakan sekaligus menyedihkan, menyadarkan kami untuk segera berbenah kedalam untuk memenuhi Compliance WADA,” kata dr. Rheza, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3), saat pemaparan di hadapan pengurus dan atlet pelatnas bulutangkis di Markas PBSI Cipayung.
Tampak pengurus IADO Direktur Tes & Analisa Dra. Linda, Direktur Intelijen & Investigasi Kol (Pur) Suharyanto, Wadir ADAMS Adinda Bandriawati dan Wadir Edukasi Natasha Marcelina.
Sebagaimana yang kita ketahui, PBSI merupakan salah satu penggagas era perbaikan Anti Doping Indonesia dimana puncak titik baliknya adalah saat Bendera Merah Putih tidak dapat berkibar mengiringi kemenangan tim bulutangkis Indonesia pada Piala Thomas 2021 silam. Sebuah moment yang membanggakan sekaligus menyedihkan, menyadarkan kami untuk segera berbenah kedalam untuk memenuhi Compliance WADA.
“Alhamdulillah, pada kali ini kami datang untuk bercengkerama membahas terbebasnya Indonesia dari sanksi WADA dan pelajarannya sekaligus memperkenalkan kepengurusan baru IADO (Indonesia Anti Doping Organization) serta tak lupa berterimakasih bahwa karena “sentilan” PBSI lah IADO bersama Pemerintah serta seluruh stakeholder terkait termotivasi untuk melakukan pembenahan dan perombakan total dalam aspek Anti-Doping Indonesia” ungkap dr. Rheza.
Pertemuan IADO dengan Pimpinan PBSI yang di wakili oleh Wasekjend PBSI beserta jajaran. Pada kesempatan tersebut mengatakan menitikberatkan bagaimana masing-masing pihak dapat berkontribusi dalam menjaga Merah Putih agar tetap dapat berkibar di kancah internasional melalui kapasitas kami sebagai pelaksana kegiatan Antidoping Indonesia sesuai dengan aturan WADA dan juga semangat IOC.
Pihak IADO juga berharap kepada atlet pelatnas bulutangkis maupun tenaga pendukungnya selalu sukses dalam menorehkan prestasi olahraga bulutangkis di dalam dan luar negeri serta terbebas dari perbuatan yang melanggar 11 poin “Anti Doping Rules Violation” baik yang disengaja maupun tidak.