Beritakota.id, Jakarta – Yayasan Mahija Parahita Nusantara, pada 19 Desember 2023, memperkuat komitmennya untuk mendukung pendidikan komunitas pahlawan daur ulang melalui penandatanganan Kesepahaman Bersama. Kesepahaman ini mencakup dukungan dana operasional, pembangunan infrastruktur, dan pelatihan dasar untuk lima sekolah non-formal di sekitar DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek).
Program “Membangun Harapan Indonesia” bertujuan memberikan pendidikan bagi anak-anak komunitas pahlawan daur ulang, memungkinkan mereka mandiri secara berkelanjutan dan memiliki akses pendidikan yang krusial untuk masa depan generasi muda. Suharji Gasali, Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara, menjelaskan bahwa program ini juga bertujuan membangun nilai dan karakter bagi generasi tangguh di masa mendatang.
Pada tahun 2024, yayasan ini telah menandatangani Kesepahaman Bersama dengan lima sekolah, yaitu Air Care, Sekolah Belajar Oki, Sekolah Luminare-Domus, Sekolah Angkol, dan Swara Peduli. Sehingga, saat ini, Mahija Parahita Nusantara telah mengadopsi tujuh sekolah non-formal melalui program Membangun Harapan Indonesia.
Selain itu, Yayasan Rangkul Peduli Sesama dan Yayasan Cahaya Rumah Ilmu Indonesia juga didirikan untuk membantu sekolah non-formal dalam hal legalitas dan perkembangan fungsi akademis serta administrasi.
Sotar, perwakilan dari Sekolah KDM, mengapresiasi komitmen Mahija Parahita Nusantara yang tidak hanya mencakup dukungan operasional tetapi juga infrastruktur dan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi peserta didik di setiap tingkat pendidikan, membuka peluang kolaborasi dengan pelaku industri, dan menciptakan kemitraan lainnya.
Baca juga: Yuk Pilah Sampah Agar Bisa Didaur Ulang, Bersama Wujudkan Ekonomi Sirkular
Sejalan dengan target pemerintah untuk memberikan akses pendidikan yang layak bagi masyarakat pra sejahtera, Mahija Parahita Nusantara menginisiasi adopsi sekolah, pemberian beasiswa, sekolah keliling, dan akses latihan kerja bagi anak-anak komunitas pahlawan daur ulang. Dengan target hingga tahun 2024, lebih dari 4.000 siswa diharapkan dapat memanfaatkan program ini.
Yayasan Mahija Parahita Nusantara, sebagai organisasi non-profit, didirikan pada tahun 2021 melalui inisiatif bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia. Saat ini, yayasan ini menjadi mitra bagi 24 Collection Centers di seluruh Indonesia, merangkul lebih dari 30.000 pahlawan daur ulang (pengumpul botol PET paska konsumsi).
Suharji menyimpulkan bahwa dukungan bagi sekolah non-formal adalah bentuk komitmen mereka untuk meningkatkan taraf hidup komunitas pengumpul botol PET bekas pakai. Mereka percaya bahwa dengan kesempatan mendapatkan pendidikan, anak-anak di komunitas pemulung dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan.