MATAKIN Rayakan Malam Tahun Baru Imlek 2575

Beritakota.id, Depok, Malam Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) di SMP Segar Cimanggis, Depok, Jumat (9/2/2024). Kegiatan dimulai dengan malam kebaktian yang diikuti oleh pertemuan tokoh agama, malam kesenian, sembahyang tutup tahun, dan doa syukur menyambut tahun baru Imlek.

Acara dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Ketua PBNU KH. Marsudi Syuhud, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolres Depok Kombes Pol Arya Perdana, Danramil 03/Sukmajaya Kapten Infanteri Uswan Aswan Siregar, Ketua Matakin Xs Budi S Tanuwibowo, serta tokoh agama, umat Khonghucu, dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Budi menekankan tema Imlek tahun ini yang mengedepankan budaya malu, mengacu pada contoh negara besar seperti Jepang yang membangun dirinya melalui prinsip tersebut.

Budi juga menyampaikan pentingnya moment malam Imlek sebagai waktu berkumpulnya seluruh anggota keluarga untuk makan bersama, sesuai dengan ajaran agung dalam kitab agama Khonghucu yang menekankan peran keluarga dalam membangun sebuah negara yang aman dan damai.

Baca juga:Imlek Nasional 2021, Jokowi: Tahun Kerbau Simbol Kekuatan Besar, Keberanian dan Kedisplinan

Menurutnya, fokus Matakin ke depan adalah membangun pribadi dan keluarga dengan nilai-nilai disiplin, yang diyakini akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik.

Bersama tokoh lintas agama, Budi juga membentuk Forum Indonesia Peduli Damai untuk menciptakan suasana damai dan rukun dalam menjelang tahun politik.

Sementara itu, Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutannya menyambut Tahun Baru Imlek 2575 dengan harapan akan membawa berkah, kedamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh umat Konghucu dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dia juga berdoa agar doa yang telah dilantunkan oleh tokoh agama dan bangsa dapat didengar oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tengah terlibat dalam kontestasi politik, dengan tujuan untuk menciptakan kedamaian di Indonesia.

Sambutannya diakhiri dengan pembacaan puisi yang memperkuat pesan perdamaian dan persatuan bagi bangsa Indonesia.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *