Beritakota.id, Jakarta – Destinasi wisata, yang biasanya dijangkau dengan melalui jalan tol, kini justru sudah tersedia di jalan tol. Hal ini dikupas tuntas oleh CEO Toll Road Business Group, Krist Ade Sudiyono, serta Otomotif Enthusiast, Mas Wahid dalam Online Talkshow Wisata Tol yang dapat disaksikan secara langsung
di YouTube ASTRA Infra.
Acara tersebut diadakan di Resta Pendopo 456 Tol Semarang-Solo, sebuah pelopor transit destination hybrid yang kini marak dijadikan salah satu destinasi wisata tol oleh masyarakat. Pada acara daring tersebut juga dibahas bagaimana ASTRA Infra meningkatkan level of services dengan berbagai inovasi.
Krist Ade Sudiyono mengatakan bahwa ASTRA Infra senantiasa berkomitmen untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan. Semangat kami bukan hanya untuk memenuhi Standard Minimum Pelayanan (SPM) tetapi beyond SPM.
“Salah satunya adalah inovasi di rest area yang semula hanya menjadi tempat singgah di sela perjalanan, kini telah menjadi destinasi wisata (Wisata Tol) seperti yang ada di Ruas Tol Semarang-Solo” lanjut Krist.
Layanan prima dan inovasi dalam pengelolaan jalan tol Semarang-Solo dirasakan oleh Mas Wahid sebagai pengguna jalan tol. Tokoh dengan jutaaan pengikut di sosial media ini mengaku bahwa keberadaan jalan tol semakin dirasakan manfaatnya terutama sejak adanya destinasi wisata yang bisa dikunjungi.
“Setiap saya mau ke Solo, saya pasti mampir ke rest area untuk nongkrong di café dan restaurannya.” kata Mas Wahid membagikan pengalamannya.
“Awalnya tidak berniat untuk berwisata, namun karena udaranya segar dan fasilitasnya lengkap, akhirnya jadi seperti sedang berwisata.” Jelasnya. Wisata Tol di Ruas Semarang-Solo memang menarik. Bagaimana tidak, wisata tol Semarang-Solo menawarkan pengalaman tersendiri bagi para pengunjungnya di setiap rest area.
Rest Area 487
Rest area dengan ikon sapi di bagian depan ini memiliki nuansa ornamen khas Boyolali. Dengan hawa Kabupaten Boyolali yang sejuk dan segar, sambil menikmati beragam kuliner khas daerah hasil produksi UMKM, pengunjung dapat melihat pemandangan Kota Boyolali dari rooftop bangunan. Rest area ini juga ramah terhadap difable dan lansia.
Rest Area 429
Di rest area yang lengkap dan luas ini pengunjung dapat menyaksikan dan mengabadikan indahnya matahari yang perlahan bersembunyi di balik Gunung Ungaran. Di pusat rest area terdapat Masjid berkubah merah hati dengan kapasitas hingga 1.000 orang yang dapat digunakan pengunjung untuk beribadah dengan nyaman.
Resta Pendopo 456
Rest area yang terletak ruas jalan tol ini menghadirkan pemandangan Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro,Sumbing dan Telomoyo. Resta Pendopo 456 mengusung One stop service under one roof dengan menyediakan fungsi parking, pray, pee, play dan pay (5P) yang ramah difable dan lansia. Rest area ini tampak megah dengan desain arsitektur yang sangat ikonik khas Jawa Tengah, berupa bangunan Joglo. Di Resta Pendopo 456, pengunjung dapat menikmati makanan daerah khas Jawa Tengah yang legendaris. Selain itu di gerai Resta Sae juga disediakan oleh-oleh khas Jawa Tengah produksi UMKM.
Inovasi teknologi yang pertama dan satu-satunya di rest area Indonesia juga terdapat di Resta. Seger Metermerupakan inovasi teknologi face recognition yang dapat mengukur tingkat kesegaran pengunjung dan memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan kesegaran yang menurun.
Bangunan Resta dilengkapi Sky bridge yang menghubungkan Resta Site A (Semarang – Solo) dan Resta Site B (Solo – Semarang) menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung dapat berjalan-jalan dan menikmati kedua sisi
Selain bangunan dan kuliner, Resta Pendopo 456 juga mengadakan kegiatan pameran maupun acara bertemakan budaya daerah seperti pameran jajanan lokal produk UMKM dan acara musik. Di hari yang sama, di Resta Pendopo 456 juga diselenggarakan pameran Eling jajan dan pertunjukan Keroncong Taman oleh kelompok Mahatma Music yang sudah berpengalaman.
Keindahan pemandangan sepanjang ruas Tol Semarang-Solo menuju destinasi wisata rest area memberikan suasana tersendiri. Berbagai fasilitas yang tersedia di destinasi wisata tersebut dapat dinikmati masyarakat dengan mudah. Hanya dengan mengakses Jalan Tol Semarang-Solo.
“Saya senang ketika pergi ke rest area dengan pemandangan terbaik, yang dapat dijangkau melalui tol yang nyaman dan membawa ketentraman melalui pemandangannya yang bagus, udaranya sejuk, dan tidak adanya jalan berlubang.” Mas Wahid menjelaskan dengan antusias.
Di akhir talkshow tersebut, Krist juga menekankan akan pentingya partisipasi publik dalam menjaga infrastruktur berkelanjutan melalui penyesuaian tarif dengan tetap memerhatikan azas kemanfaatan dan keadilan.