Beritakota.id, Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Desain Seni Kreatif (FDSK) Mercubuana berhasil menyelenggarakan Visualicious, sebuah pameran desain yang mengangkat produk-produk lokal Indonesia melalui desain komunikasi visual (DKV). Acara ini berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Juni 2024 di PARARA Indonesian Ethical Store and Cafe, Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam keterangan resminya kepada beritakota.id, Minggu (30/6/2024), Irfandi Masnur, S.Pd, M.Sn, Kaprodi DKV Mercubuana, menyampaikan, ide dan eksekusi Visualicious menunjukkan kemampuan luar biasa mahasiswa DKV Mercu Buana dalam berkolaborasi dan bersinergi menggabungkan seni dan fungsi dalam desain yang merespon isu di masyarakat.
Acara ini memperlihatkan bagaimana desain yang baik dapat mengangkat nilai produk lokal dan memberikan dampak nyata pada masyarakat. Saya sangat bangga dengan pencapaian mahasiswa kami, ” pungkasnya.
Baca Juga: Ini Bedanya Kuliah Kelas Karyawan dengan Kuliah Reguler
Novena Ulita, S.Pd, M.Sn, Dosen Studio 4 DKV Mercu Buana, menambahkan, Visualicious adalah pengalaman luar biasa bagi mahasiswa DKV Mercu Buana untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam desain kampanye media yang berdampak.
”Acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, khususnya Gen Z, untuk mencintai dan mengenal produk serta pangan lokal Indonesia, seperti sorgum, madu, sagu, singkong, kapulaga, pala, dan produk lainnya,” ujar Novena.
Hari Pertama: Kreativitas dan Budaya Lokal
Acara dimulai dengan talkshow bertajuk “Storytelling and Visual Designing Local Products” oleh Febryan Wishnu, seorang pegiat Ekonomi Kreatif. “Menggabungkan narasi kuat dengan desain visual yang efektif sangat penting untuk mempromosikan produk lokal,” ujar Wishnu.
Beliau menambahkan, “Desain yang efektif bukan hanya sekadar estetika, tetapi juga tentang bagaimana kita menceritakan kisah di balik setiap produk. Pameran DKV Mercubuana ini menunjukkan bahwa desain dapat menjadi jembatan antara produk lokal dan pasar yang lebih luas, membantu mereka mendapatkan apresiasi yang layak,” tukasnya.
Talkshow ini dilanjutkan dengan workshop pembuatan karakter wayang oleh Rizal Bay Khaqi, S.Ds, M.Sn, yang mengajak peserta memahami filosofi dan teknik dasar desain wayang. Kemudian, mereka merancang karya yang dapat menjadi strategi bercerita dalam memperkenalkan produk lokal serta menyuarakan situasi petani lokal di Indonesia.
Hari Kedua: Proses Riset dan Perancangan Desain Mempromosikan Makanan Sehat untuk Gen Z
Hari kedua menampilkan talkshow “Research of Gen Z Empathy For Visual Concept Design” dan sesi “Exploria With Tepa” oleh Ath Thariq Kartanegara yang memperkenalkan maskot TEPA untuk mendukung promosi produk PARARA. Ditutup dengan talk “Local Food: The Fading Charm” oleh Muhammad Fais Ikhwan Roozaqy yang membahas penggunaan motion graphic untuk menghidupkan minat terhadap makanan lokal. Keduanya merupakan mahasiswa Tugas Akhir DKV Mercubuana yang terlibat dalam kegiatan kali ini.
Hari Ketiga: Inovasi dalam Pertanian dan Merancang Visual Pada Kampanye
Hari ketiga menyoroti talkshow “Rice Up Your Life – Penggiat Pertanian Organik Bapak Sudaryanto dan Bapak Pandu” yang menekankan pentingnya pertanian organik, bukan hanya pada sistem tanam, namun juga sebagai filosofi yang berbicara tentang keseimbangan nilai-nilai kehidupan.
Acara ini diiringi dengan pameran karya mahasiswa angkatan 2022 Studio IV DKV Mercu Buana Mata Kuliah Designing Media Campaign, dengan project based learning merancang kampanye beras organik dan kampanye peduli petani lokal Indonesia sebagai bagian dari nilai keberlanjutan.
Visualicious berhasil memberikan wawasan baru dan apresiasi mendalam terhadap kekayaan budaya lokal melalui inovasi desain. Mahasiswa DKV Mercu Buana berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung acara ini.
Mari kita ciptakan SDM Gen Z yang berkualitas dengan memulai dari gerakan memilih makanan yang sehat dan asli pangan Indonesia sebagai bagian dari kontribusi membangun generasi emas masa depan.