Beritakota.id, Jakarta – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID konsisten memperkuat perannya dalam pengembangan hilirisasi aluminium terintegrasi di Indonesia. Saat ini, Grup MIND ID tengah meningkatkan kapasitas di smelter Kuala Tanjung, Sumatera Utara, serta membangun fasilitas baru di Kalimantan Barat yang strategis karena dekat dengan sumber bauksit.
Sebagai bagian dari mandat pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, MIND ID berkomitmen meningkatkan kapasitas produksi aluminium melalui berbagai strategi investasi Grup. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menjelaskan bahwa langkah ini diharapkan memberikan multiplier effect pada perekonomian nasional.
Selain itu, penggunaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) oleh Anggota Grup MIND ID yakni INALUM memungkinkan produksi green aluminium, yang berpeluang besar menembus pasar ekspor premium secara global.
“MIND ID memiliki mandat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 6%–8% per tahun. Melalui hilirisasi komoditas strategis, seperti aluminium, kami terus meningkatkan nilai tambah dari bauksit menjadi alumina, lalu aluminium, hingga produk lanjutan lainnya yang semakin bernilai di dalam negeri,” ujar Dilo.
Dengan pertumbuhan permintaan aluminium tahunan hingga 10%, MIND ID menargetkan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton dalam lima tahun ke depan. Target ini diharapkan mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan pangsa pasar domestik hingga 80%.
Di samping itu, situasi geopolitik saat ini khususnya sanksi ekonomi terhadap Rusia, membuka peluang bagi INALUM untuk menjadi pemasok alternatif di pasar global yang berpotensi semakin mendorong ekspor nasional.
Baca juga : MIND ID Lakukan Konservasi 407 Spesies Flora dan Fauna Endemik, Wujudkan Pertambangan Berkelanjutan
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, MIND ID juga mendorong kolaborasi dengan mitra strategis dalam ekspansi kapasitas produksi dan pasar.
“Hilirisasi aluminium tidak hanya mendukung ekonomi nasional tetapi juga menjadikan Indonesia pemain utama dalam industri global. Ini adalah bentuk kontribusi kami dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi bangsa,” pungkas Dilo. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)
Respon (1)