MIND ID Konsisten Jaga Kelestarian Keanekaragaman Hayati

MIND.ID melakukan konservasi dan menjaga keragaman hayati. (Mind.id)

Beritakota.id, Jakarta BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Sejumlah program pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dilakukan, khususnya oleh kelompok usaha yang memiliki dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menyampaikan bahwa mereka berupaya menerapkan langkah proaktif untuk meminimalkan dampak tersebut dan melindungi ekosistem.

“Perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah kunci keberlanjutan bisnis kami. Dengan menjaga lingkungan, kami memastikan dukungan masyarakat dan pemerintah tetap terjaga. Oleh karena itu, kami konsisten menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang baik di semua kegiatan operasional, termasuk program perlindungan keanekaragaman hayati,” ujar Heri pada Rabu (22/1/2025).

Grup MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk, telah merampungkan berbagai program penjagaan keanekaragaman hayati sepanjang tahun 2024.

Dari Konservasi Hingga Keragaman Hayati

Melalui Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara, ANTAM terus melanjutkan program konservasi dan pemantauan keanekaragaman hayati di darat dan laut. Program ini memastikan lingkungan di Maluku Utara tetap terjaga, termasuk keberadaan terumbu karang, pasir, pecahan karang, hingga spesies burung di sekitar daerah operasional.

Sementara Bukit Asam mencatat lonjakan signifikan dalam luas area konservasi, dari 631,18 hektare pada 2020 menjadi 5.436,45 hektare di 2024. Peningkatan ini berdampak pada pertumbuhan 5 jenis flora, seperti Merbau, Gaharu, dan Kantong Semar, dari 51.252 batang menjadi 84.867 batang. Fauna seperti lutung dan kijang juga meningkat dari 65 ekor menjadi 152 ekor.

Bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Freeport Indonesia telah melepasliarkan 56.650 kura-kura moncong babi, 25 mamalia, 124 reptil, dan 578 burung. Selain itu, Freeport berkontribusi pada penemuan 50 spesies serangga baru, 21 spesies kepiting baru, dan berbagai flora dan fauna lainnya. Hingga kini, Freeport telah menerbitkan 12 seri Buku Biodiversity.

Baca juga : MIND ID Dorong Hilirisasi Aluminium Terintegrasi

INALUM sendiri melaksanakan konservasi dengan total area 2.290,81 hektare pada 2024. Konservasi mencakup 3.210 ekor fauna dan 817.511 pohon dari berbagai spesies flora, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ekosistem lokal.

Sementara PT Timah melakukan hutanisasi untuk menjaga keanekaragaman hayati (Kehati). Setidaknya ada tiga Hutan Kehati, yakni Hutan Kota Muntok seluas 2,2 hektare di Bangka Barat. Kampoeng Reklamasi Air Jangkang seluas 37 hektare di Bangka dan hutan kehati Kundur seluas 17 hektare di Karimun. Hutan-hutan Kehati ini mencatat peningkatan jenis flora dan fauna, seperti 61 jenis flora dan 36 jenis fauna di Muntok, 52 jenis flora dan 37 jenis fauna di Air Jangkang, serta 32 jenis flora dan 44 jenis fauna di Kundur.

Sejak 2006, Vale telah menanam 87.600 batang kayu Eboni, 35.047 batang kayu Uru, dan 43.118 batang kayu Dengen di areal reklamasi Bukit Desi dan Debbie.

Heri Yusuf menegaskan bahwa program penjagaan keanekaragaman hayati ini akan terus berlanjut pada 2025. “Kami berharap langkah ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kelestarian alam Indonesia,” pungkasnya. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *