Nadiem Makarim Rela Tak Populer Demi Investasi PAUD

Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti) melalui Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat menyelenggarakan konferensi Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Hotel Milenium, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Seminar Internasional dengan tema “Melampaui Akses dan Partisipasi: Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan keluarga Sebagai Media Untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030” ini juga dihadiri oleh perwakilan dari 15 negara-negara sahabat.

Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Harris Iskandar mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan PAUD dan pendidikan keluarga untuk para pelaku pendidikan

“Pemerintah juga menyadari bahwa PAUD dan pendidikan keluarga merupakan dua subtansi yang tidak dapat dipisahkan namun masing masing memiliki fokus kajian,” kata Harris.

Selain itu, menurut Harris, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim juga bertekad untuk memajukan pendidikan anak sejak usia dini.

“Jadi saat ini beliau (Nadiem-red) mendengar dari semua pakar, tokoh masyarakat dari semua lapisan masyarakat tentang bagaimana bagusnya untuk kelola pendidikan di Indonesia ini. Terkait PAUD saya juga optimis karena beliau sangat paham sekali akan pentingnya investasi pada pendidikan anak usia dini untuk kemajuan bangnsa,” ungkap Harris.

Mendikbud Dikti Nadiem Makarim, menurut Harris, juga telah menekankan untuk memikirkan pendidikan anak untuk puluhan tahun ke depan.

“Jadi di hari pertama, beliau sampaikan bahwa apa pun yang dilakukan harus dipikirkan for the next 30 years,” tambah Harris.

Bahkan, Mantan CEO Go-jek itu disampaikan Harris, rela tidak popular demi mencari formulasi pendidikan bagi anak sejak usia dini.

“Bahkan beliau rela untuk tidak popular kalau untuk mempersiapkan bangsa Indonesia ini untuk 20 sampai 30 tahun ke depan,” ungkap Harris.

Secara keseluruhan seminar dihadiri sebanyak 500 orang dari 15 negara. Dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perwakilan dari Kementerian Pendidikan, akademisi, praktisi dan penggiat PAUD dari Afganistan, Australia, Banglades, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Madagaskar, Maroko, Perancis, Tajikistan, Thailand, Timor Leste, dan Yaman. Peserta dari dalam negeri berasal dari para penggiat PAUD dan pendidikan keluarga, akademisi, pendidik, tenaga kependidikan, dan organisasi mitra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *