New PLUT KUMKM Diharapkan Lahirkan Wirausaha Muda sebagai Kunci Terwujudnya The Future SMEs

Beritakota.id, Semarang – Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) yang telah di re-branding diharapkan mampu melahirkan wirausaha muda produktif untuk menciptakan usaha yang inovatif dan berkelanjutan sebagai kunci dari terwujudnya The Future SMEs.

“NEW PLUT KUMKM merupakan one-stop-service bagi koperasi, UMKM dan wirausaha yang memberikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya secara komprehensif dan terpadu untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, daya saing dan pemulihan usaha koperasi, UMK dan Wirausaha,” ungkap SesKemenKopUKM Arif R Hakim saat membuka dan memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi Pengelola PLUT KUMKM Wilayah I, Jum’at (8/4/2022) di Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Turut hadir dalam acara itu, Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, Kabiro Komunikasi Teknologi dan Informasi (KTI) KemenKopUKM Budi Mustopo, Kadinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Ema Rochmawati serta pengelola 33 PLUT wilayah I (barat).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara KemenKopUKM dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengenai pengembangan koperasi, UMKM dan Kewirausahaan, yang masing-masing diwakili SesKemenKopUKM Arif R Hakim dan Rektor Unesa Prof Dr Fathur Rochman M Hum.

SesKemenKopUKM Arif R Hakim menguraikan, guna mewujudkan lahirnya wirausaha muda produktif, terdapat delapan layanan utama yang hadir di PLUT KUMKM, antara lain, Pusat Konsultasi dan Pendampingan, Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Pendaftaran Usaha dan Perizinan UMKM. Selanjutnya, Peningkatan Sinergi dengan Mitra Strategis, Rumah Kemasan, Marketplace Publicspace dan Kompetisi PLUT.

Adapun, Strategi Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan peran para wirausaha muda dalam mengagregasi potensi ekonomi lokal antara lain: Menciptakan ekosistem usaha yang kondusif dengan diterbitkannya Perpres No. 2/2022 tentang Kewirausahaan Nasional yang mengelompokkan calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan, targetnya meningkatkan Rasio kewirausahaan 3,95 persen di 2024. Juga adanya Pendampingan, konsultasi bisnis dan menghubungkan dengan pembiayaan.

“Untuk mengakselerasi terwujudnya target peningkatan rasio kewirausahaan, perlu upaya-upaya strategis, kolaboratif yang dituangkan dalam wujud kerja sama dan sinergi dengan berbagai pemangku kebijakan dan kepentingan yang
memiliki fokus terhadap pemberdayaan dan
pengembangan koperasi, UMKM dan kewirausahaan. Termasuk diantaranya dengan Perguruan Tinggi Negeri yang baru saja kita laksanakan. Kerjasama dengan Universitas Negeri Semarang, diharapkan dapat mendorong penciptaan wirausaha muda serta penciptaan lapangan kerja baru,” ungkap Arif R Hakim.

Arif menambahkan, pemerintah pada 2020-2024 diberikan mandat menumbuhkan wirausaha baru mendekati 9 juta orang atau sekitar 4 persen. Untuk mencapai target itu, diharapkan setiap tahun bisa tumbuh 500 ribu wirausaha baru yaitu wirausaha yang produktif dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. “Dukungan Perguruan Tinggi sangat kita harapkan, dimana kampus sebagai sumber calon wirausaha yang jika dibina dari awal dan setelah lulus bisa menjadi wirausaha. Terlebih dalam dua tahun terakhir ini banyak lulusan PT tidak mampu terserap karena keterbatasan supply lapangan kerja,” tambah Arif.

Peningkatan Kapasitas Pendamping

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, setelah launching NEW PLUT pada 26 Januari 2022 di NTB, PLUT KUMKM diharapkan segera berubah secara program menjadi rumah bagi KUMKM yang friendly, yang mengedepankan konsultasi pendampingan bagi KUMKM, termasuk co working space terutama di kalangan anak muda “Karena itu peningkatan kapasitas pendamping di PLUT saat ini multak diperlukan.

“Kita undang anak muda yang diluar untuk joint juga dalam PLUT. Kita harapkan hal itu bisa menaikkan jumlah Koperasi dan UMKM wirausaha yang memperoleh perijinan, akses pemasaran maupun akses pembiayaan,” kata Siti Azizah.

Kadinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati, menambahkan mengatakan, di Jawa Tengah saat ini terdapat 9 PLUT KUMKM terdiri delapan PLUT Kabupaten/kota dan satu PLUT provinsi. Peningkatan kapasitas SDM sudah dirintis sejak 2018 melalui sertifikasi kompetensi buat pendamping sehingga mereka bisa memiliki nilai tambah (added value).

“Kami juga menjaring anak muda, karena yang kita hadapi bukan hanya UMKM konvensional namun juga anak muda yang mana mereka lebih suka disebut sebagai local brand dibanding pelaku UMKM. Katakanlah mereka kerja pakai kaos, kitanya yang menyesuaikan, kita yang memakai baju coklat yang memfasilitasi, yang pakai kaos mengelola. Bentuknya sepeti co-working, jangan sampai tempatnya sudah seperti co working namun budayanya tidak berubah, itulah yang kita ingin wujudkan setelah new branding-nya PLUT” pungkas Ema.

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *