Pemerintah Borong 27 Juta Masker Produksi UMKM

Beritakota.id, Jakarta – Pemerintah terus melakukan upaya dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan gencar kampanye kesadaran penggunaan masker di masyarakat.

Untuk itu pula, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Kesehatan, PT. Inspirasi Sinergi Nusantara dan PT. ECO Fashion Indonesia terkait Pengadaan Masker Produk UMKM.

banner 336x280

“Kementerian koperasi dan UMKM melakukan inisiasi bersama Kementerian Kesehatan, dalam pengadaan masker yang diproduksi oleh UMKM. Pengadaan masker itu merupakan salah satu upaya untuk mengkampanyekan kesadaran penggunaan masker di kalangan masyarakat,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Konferensi Pers Sinergi Pengadaan Masker Produk UKM, Selasa (20/10/2020).

Kata Teten, program ini diharapkan mampu membangkitkan kembali usaha UMKM yang terdampak sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker kain, karena masker kain diklaim cukup efektif untuk menghambat penyebaran virus covid-19.

Adapun, Kementerian Kesehatan pada 11 September 2020 telah melakukan pemesanan masker yang diproduksi oleh UMKM kepada 9 agregator UMKM yang direkomendasikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

“Lalu Kementerian Kesehatan melakukan pemesanan masker sebanyak 27 juta pcs, atau senilai Rp 150 miliar yang akan di distribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Spesifikasi masker tiga lapis (sesuai standar WHO) yang dipesan oleh Kemenkes terdiri dari tiga jenis, yakni polos, sublime, dan batik/tenun,” jelas Menkop UKM.

“Lalu Kementerian Kesehatan melakukan pemesanan masker sebanyak 27 juta pcs, atau senilai Rp 150 miliar yang akan di distribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Spesifikasi masker tiga lapis (sesuai standar WHO) yang dipesan oleh Kemenkes terdiri dari tiga jenis, yakni polos, sublime, dan batik/tenun,” jelas Menkop UKM.

Teten menyebut ada 9 agregator UMKM yang mengerjakan pesanan masker Kementerian Kesehatan. Tujuan menggunakan aggregator supaya memudahkan pengdaan sekaligus mendorong usaha kecil tidak berdiri sendiri, tapi membangun usaha kolektif dalam skala khusus.

“Saya kira ini embrio yang bagus, biasanya kalo ada agregatornya ke depan bisa menjadi offtaker untuk produk mereka, sehingga pembiayaan bisa mudah diakses oleh usaha mikro dan kecil termasuk pengembangan produk,” ujarnya.

Sebanyak 9 agregator UMKM yang mengerjakan pesanan masker Kemenkes itu merupakan pelaku usaha yang melibatkan UMK binaan dalam proses produksinya dan melakukan quality control terhadap produk yang dihasilkan oleh UMK binaannya.

Diantaranya PT. Inspirasi Sinergi Nusantara (Karya Nusantara), PT. Mardohar Catur Tunggal Gaya, PT. Gendhis Mitra Kinarya, PT. Eco Fesyen Indonesia, PT. Moratas Guna Abadi, PT. Sakura Naguri Graphic, PT. Putra Pratama Satria, CV. Alphie, dan CV. Kyrs.

Per 16 Oktober 2020, produksi masker oleh 9 agregator UMKM tersebut telah mencapai 50 persen dari total pemesanan Kemenkes dan telah dilakukan pengecekan hasil produksi oleh Kemenkes.

banner 728x90
Exit mobile version