Peringati Hari Pahlawan, Moeldoko Center Ajak Generasi Milenial Ziarah Kubur dan Doa Bersama

Beritakota.id, Jakarta – Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan kerap muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA. Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak.

Untuk mengenalkan kembali kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan RI, Komunitas Moeldoko Center mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial untuk mengingat jasa para pahlawan serta melanjutkan perjuangan mereka untuk membangun bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang sejahtera, adil, dan beradab melalui kegiatan Doa Bersama: mengenang Jasa Para Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Acara dilakukan pada 12 November secara Hybrid (Offline dan Online) pada pukul 16.00.

banner 336x280

Adapun komunitas Moeldoko Center mengundang sejumlah Veteran untuk mendengarkan kisah perjuangan mereka dan memberikan piagam serta bingkisan sebagai simbolis apresiasi atas perjuangan mereka selama ini. Tidak hanya itu, Komunitas Moeldoko juga memberikan bantuan sembako kepada petugas lapangan Taman Makam Pahlawan.

Menutup acara, Para peserta dan Milenial akan diajak untuk berziarah ke makam pahlawan Seperti Jend. Ahmad Yani dan Jend. A.H Nasution.

Kegiatan yang didakan secara offline ini terdaftar sebayak 50 peserta dan online dihadiri oleh posko-posko Moeldoko Center yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Trisya Suherman, ketua Komunitas Moeldoko Center menerangkan jika kegiatan hari pahlawan ini merupakan pertama kalinya diadakan dan berharap kegiatan ini dapat terus memperingati dan menggelorakan semangat juang kepada pemuda-pemudi penerus bangsa, untuk mengenang jasa para pahlawan. “Hari ini saya gembira, dalam acar ini hadir para veteran yang telah memperjuangkan kemerdekaan RI. Teman-teman sekalian dalam menyikapi hari pahlawan ini, mari kita bersama-sama melanjutkan perjuanganpara pahlawan dengan menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Saya percaya dengan semangat Pancasila dan Gotong Royong bangsa kita tidak dapat dipecah belah oleh siapapun juga,” jelas Trisya.

Marcus Mangentang BA , salah seorang veteran yang hadir adalah seorang Veteran Pembela Trikora. Beliau adalah salah satu Kopaska angkatan awal dan juga salah satu yang pertama ikut dalam kapalselam #TNIAL kala itu.

Menghadiri acara sore itu, Marcus pun mengapresiasi Moeldoko Center yang mengadakan acara dan mengundang Milenial untuk mengenang jasa para pahlawan.

” Terima kasih kami sudah diundang kemari. Melihat banyaknya milenial yang hadir dan mau belajar mengenai sejarah perjuangan para pahlawan, saya rasa haru, saya baru lihat hal ini ada di Moeldoko Center. Semoga perjuangan kami dapat diteruskan oleh para generasi muda, sehingga negara Indonesia bisa makin jaya,”ucap Marcus yang hari itu merasa senang mendapatkan perhatian yang tulus dan hangat dari para milenial Moeldoko Center.

Dalam acara, turut hadir Jend TNI (purn) Dr Moeldoko yang memberikan kata sambutan secara virtual, dimana beliau mengajak para milenial yang hadir untuk selalu mengingat perjuangan para pahlawan . “ Saya berpesan kepada para milenial, sebagai penerus bangsa untuk mempelajari sejarah dengan baik dan mengambil intisarinya guna menjadi modal memperjuangkan Indonesia di masa yang akan datang,” pesan Moeldoko kepada milenial yang hadir.

Sementara itu, Sekjen Moeldoko Center Pujiyanto mengatakan bahwa Moeldoko Center adalah sebuah wadah sebagai pemersatu dan wadah sebagai fasilitator, Bagaimana Moeldoko Center menjadi fasilitator untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, untuk memastikan program-program Presiden Jokowi betul-betul tepat sasaran serta tepat guna.

“Menariknya di Moeldoko Center ini adalah karena Moeldoko Center menawarkan tentang politik Kemanusiaan. Ada tiga pilar yang diperjuangkan Moeldoko Center, pertama kebangkita ekonomi, yang kedua kepastian hukum dan yang ketiga sosial, ini yang ditawarkan Moeldoko Center tentang Politik Kemanusiaan kalau yang lain menawarkan tentang politik gagasan, politik ketakutan dan politik pragmatik”, ujarnya.

“Moeldoko Center menawarkan tentang politik kemanusiaan, makanya saya ikut serta didalamnya untuk berkontribusi membangun bangsa dan negara ini bersama rekan-rekan Moeldoko Center”, tambah Pujiyanto.

Menurut Pujiyanto, Pak Moeldoko adalah orang yang sudah teruji untuk menjaga bangsa kita, beliau adalah sosok pemimpin yang mampu mempersatukan bukan memperpecah belah, Pak Moeldoko saat ini diberikan kepercayaan penuh oleh Presiden.

“Sebagai Kepala Staf Presiden, artinya Pak Moeldoko memiliki peran penting untuk membangun bangsa ini, bagaimana ia bisa membuat formulasi dan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mensejahterakan bangsa Indonesia dan bisa memerdekakan bangsa kita dari para penjajah, dari musuh-musuh dirumah sendiri maupun diluar rumah kita.

“Kehormatan untuk saya bisa bergabung di Moeldoko Center, semoga saya bisa berkontribusi untuk membangun bangsa ini melalui Moeldoko Center,” tutup Pujiyanto.

Dalam kesempatan yang sama ustad Zaky mengatakan sebagai generasi milenial ia merasakan kenyamanan dan ketenangan hidup di  negeri Republik Indonesia ini.

“Alhamdulillah, saya ikut bergabung di Moeldoko Center ini dari keinginan hati saya karena banyak cita-cita, hajat dan tujuan dari Moeldoko Center yaitu untuk membangun bangsa ini agar supaya kedepannya lebih baik lagi dan pastinya kita do’akan untuk para pahlawan-pahlawan yang masih hidup di Republik Indonesia ini semoga selalu sehat dan panjang umur serta terua bisa membangkitkan rasa semangatnya,” ujarnya.

Ustad Zaky menambahkan, hadirnya Moeldoko Center ini membangkitkan rasa juang kembali para pahlawan yang masih hidup dan generasi milenial di Republik Indonesia ini.

Kepada generasi milenial Dessy Natalia Kristanty dari Moeldoko Center menyampaikan setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri, maka perjuangan pahlawan dahulu memberikan kita pesan moral untuk hari ini bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa tidak lagi tentang “politik ketakutan”, melainkan “politik kemanusiaan”.

“Saya tertarik Bergabung di Moeldoko Center karena Panggilan Hati saya dan Kecintaan saya terhadap sosok Jend. TNI (P) Dr. Moeldoko, S.I.P Tokoh Bangsa yang selalu hadir ditengah tengah masyarakat dan saya yakin jiwa militer nya yang mendarah daging dapat menjaga keutuhan NKRI.Dan Hadirnya Moeldoko Center akan lebih terarah tidak hanya sebagai kumpulan tim hore melainkan seluruh kegiatan yang diselenggarakan Moeldoko Center Menjadi Panutan dan menjadi Pioneer untuk seluruh kalangan, “pungkasnya

banner 728x90
Exit mobile version