Iptek  

Platform Ekonomi Digital di Indonesia Rentan Serangan Siber

platform media digital

Beritakota.id, Jakarta-Ekonomi digital menempati peringkat ke-3 yang menjadi sasaran serangan, setelah platform milik pemerintah dan sektor keuangan.

Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan, mengungkapkan hal dalam dalam diskusi ‘Ekonomi Digital dan Keaman Siber’ di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

“Karenanya, kita dorong ekonomi digital untuk menerapkan standar manajemen pengaman informasi dalam sistem mereka. Dan kita harapkan mereka mengikuti framework yg sdh kita bangun untuk meminimalisir serangan siber, yang dapat menimbulkan kerugian dalam berbisnis,” ujar Anton Setyawan.

Menurut Anton, yang menjadi persoalan, saat ini masih sulit mendapatkan data akurat seberapa banyak kasus yang terjadi, dan berapa besar kerugian yang telah ditimbulkan. Karena pelaku ekonomi digital, masih banyak yang enggan melaporkan jika menjadi korban serangan siber.

“Ini menyangkut reputasi. Banyak pelaku ekonomi digital enggan mengakui sudah menjadi korban serangan siber, dan rugi sekian banyak karena khawatir akan mempengaruhi reputasi perusahaannya,” jelas Anton.

Meski demikian, BSSN terus melakukan sosialisasi bagaimana seharusnya pelaku ekonomi digital mengantisipasi serangan siber, dengan menerapkan tata kelola sistem keamanan siber yang kuat, selain mengejar aspek bisnisnya.

“Kita juga melakukan bimbingan teknologi, workshop bahkan di BSSN punya program secure coding. Kita berikan pendidikan bagaimana membuat coding aplikasi, meng-coding layanan web yg aman di dua kota, di Bandung dan Yogya . Mudah-mudahan kita bisa lakukan di kota-kota lainnya, terutama di kota yang ekonomi.digitalnya tumbuh,” pungkas Anton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *