Beritakota.id, Jakarta – PT Pos Indonesia berencana investasi pada robotic dan digitalisasi untuk menggantikan 1.000 karyawan Pos Indonesia yang pensiun tahun ini. Rencananya pihak Perseroan hanya akan mencari penggantinya sebanyak 10 persen atau sekitar 100 hingga 150 karyawan baru.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, langkah ini sejalan dengan upaya efisiensi perusahaan yang akan bertransformasi dalam bisnis pengirimannya dengan menginvestasikan dana untuk teknologi robotik dan digitalisasi.
Menurut Faizal, perusahaan akan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga sebagai upaya efisiensi. Beberapa bidang yang akan diganti dengan kemitraan antara lain penjaga loket serta pengantar logistik.
Baca Juga: Sinergi BUMN, PLN Icon Plus dan Pos Indonesia Jalin Kerja Sama Strategis
“Sekitar 100-150 orang saja, kita rekrut langsung yang sarjana, sedangkan yang karyawan seperti jaga loket, yang antar kita ganti dengan kemitraan. Jadi polanya bukan karyawan tetap atau karyawan kontrak, tapi melalui kemitraan, sangat efektif dan itu yang menyelamatkan kita,” kata Faisal, dikutip Selasa (18/6).
Ia tak menampik bahwa investasi pada robotik dan digitalisasi membutuhkan biaya yang sangat besar.
Baca Juga: RS Grha Kedoya Hadirkan Terapi Robotic Bantu Percepat Penyembuhan Pasien Stroke
Namun, hal ini akan membuat perusahaan bertahan untuk jangka waktu yang panjang.
“Jadi dengan investasi di robotik, digitalisasi yang cukup memakan dana yang besar, itu akan mengurangi profitabilitas kita di tahun ini. Tapi mudah-mudahan dalam jangka panjang, karena lebih efisien di cara mengoperasikan perusahaan ini, jadi jangka panjang nanti kembali lagi profit-nya,” terang Faizal.