Beritakota.id, Jakarta – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) dari seluruh Indonesia menggelar diskusi publik bertajuk ‘’Memperkokoh Moderasi Pasca Pemilu Demi Terwujudnya Harmonisasi Kebangsaan’’ yang digelar di Jakarta Selatan pada Kamis (7/3/2024).
Koordinator Pusat DEMA PTKIN Se-Indonesia, M. Syahrus Sobirin, menekankan pentingnya memberikan pemahaman politik kepada kaum milenial untuk menjaga stabilitas negara. Dia menyoroti tuduhan kecurangan dalam pemilu yang memicu perpecahan dan mengganggu stabilitas keamanan.
Sobirin juga mengkritik Hak Angket yang baru-baru ini ramai dibahas, menyebutnya sebagai alat yang resisten terhadap kepentingan elektoral elit politik, yang tidak merepresentasikan objektivitas pemilihan. Dia mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk kembali berbicara tentang kesejahteraan masyarakat guna memperkuat kerukunan dalam NKRI.
Sebagai narasumber, akademisi Marwansyah menyoroti pentingnya moderasi dalam mengatasi hiruk pikuk permasalahan di Indonesia, terutama pasca pemilu. Dia menekankan bahwa moderasi berada di tengah-tengah untuk berkontribusi dalam menyeimbangkan berbagai pilihan politik.
Narasumber kedua, Harry Ahmad Gunawan, seorang mantan aktivis politik, menekankan bahwa dasar demokrasi Indonesia haruslah berdasarkan pada nilai Pancasila. Dia juga menyoroti peran mahasiswa sebagai elemen penting dalam menyuarakan pesan-pesan moderasi kepada publik.
Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya peran aktif mahasiswa dan masyarakat dalam membangun pemahaman politik yang sehat dan memperkuat harmoni kebangsaan pasca pemilu.