Beritakota.Id, Jakarta – Perwakilan daerah memegang peranan penting dalam memajukan roda organisasi Perhimpunan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), berbagai masukan, kritik, serta persoalan yang dihadapi perwakilan di daerah akan menjadi bahan rujukan untuk pengambilan langkah strategis ke depan.
“Rapimnas yang menjadi agenda tahunan ini adalah tolok ukur serta acuan untuk memahami kendala dan masukan yang dihadapi, serta mencari solusi guna memajukan organisasi,” ucap Johnny Situwanda selaku Ketua Panitia HUT ke-26 dan Rakernas ke-20 PSMTI, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: PSMTI Gelar Program Makan Murah Dua Ribu di Pademangan Timur
Rapimnas kali ini menjadi ajang pembuka bagi kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PSMTI yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu 28 September 2024.
Tema yang diangkat dalam Rakernas 2024 selaras dengan program pemerintah, khususnya mengenai ketahanan pangan, peningkatan asupan gizi, serta upaya menekan angka stunting di Indonesia.
“Dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045, kami menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan pejabat negara, termasuk Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, serta Hashim Djojohadikusumo sebagai pembicara dalam seminar yang akan digelar pada Sabtu (28/9),” ungkap Johnny.
Baca juga: PSMTI Mengikuti Upacara HUT ke-79 RI di Istana Merdeka Jakarta
Sementara itu, Martinus Johnnie Sugiarto, salah satu tokoh PSMTI, mengungkapkan bahwa Rakernas tahun ini akan dihadiri oleh hampir 1.000 peserta dari 37 provinsi. Ia menekankan pentingnya acara ini sebagai momen sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung berbagai program pemerintah.
“Dalam Rakernas nanti, kita akan mensinergikan program kerja antara pusat dan perwakilan daerah agar dapat menjadi kekuatan yang solid dalam mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kesehatan PSMTI, Prof. Ariawan Gunadi, mengungkapkan bahwa organisasi ini akan fokus pada kegiatan yang mendukung program pemerintah, terutama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Program-program yang digagas oleh perwakilan daerah akan dipadukan dengan strategi dari pusat untuk membentuk generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Salah satu program penting yang akan kami dorong adalah pembentukan SDM yang unggul. Ini bukan hanya untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan globalisasi dan internasionalisasi,” ungkapnya.
Prof. Ariawan menambahkan bahwa SDM yang dipersiapkan harus mampu beradaptasi dan bersaing di tingkat global. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara ketahanan pangan dan pendidikan sebagai langkah krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Ketahanan pangan dan pendidikan harus berjalan beriringan demi mencapai Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Dengan fokus pada pengembangan SDM unggul dan ketahanan pangan, Rapimnas dan Rakernas PSMTI diharapkan menjadi ajang konsolidasi nasional yang dapat menyatukan visi organisasi dengan program pemerintah. Dukungan penuh terhadap program pemerintah, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, peningkatan gizi, dan upaya penanganan stunting, mencerminkan komitmen PSMTI dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Rakernas yang akan berlangsung pada 28 September 2024 juga diharapkan memberikan masukan yang konstruktif dan membangun untuk seluruh cabang PSMTI di Indonesia, sehingga organisasi ini bisa terus berperan aktif dalam mendukung cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.