Beritakota.id, Jakarta – Suasana politik nasional semakin memanas setelah rumah Uya Kuya dan Eko Patrio, dua anggota DPR RI, menjadi sasaran penjarahan massa. Kejadian ini menyusul insiden serupa yang menimpa rumah politisi Ahmad Sahroni beberapa waktu lalu, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik sosial.

Rumah Uya Kuya dilaporkan mengalami kerusakan dan sejumlah barang berharga raib digondol massa. Meskipun kehilangan harta benda, Uya Kuya mengaku ikhlas dan lebih terpukul atas hilangnya koleksi kucing ras kesayangannya.

“Iya, intinya aku ikhlas saja. Cuma yang sedih kucing-kucing, makhluk hidup ikut dijarah,” ujarnya. Ia memastikan keluarganya dalam keadaan aman.

Sementara itu, Eko Patrio melalui akun Instagram pribadinya menyampaikan permintaan maaf terbuka atas keresahan yang ditimbulkan.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas keresahan yang timbul. Saya akan lebih hati-hati dan berusaha jadi wakil rakyat yang lebih baik,” tulisnya.

Permintaan maaf ini disampaikan setelah rumahnya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, dijarah pada Sabtu (30/8) malam.

Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah orang membawa barang-barang keluar dari kediaman Eko Patrio. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, memastikan situasi di lokasi telah kondusif dan aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga.

Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai total kerugian, insiden ini menambah daftar panjang rumah politisi yang menjadi sasaran amukan massa, memicu sorotan publik terhadap eskalasi politik yang kian memanas.

Sikap ikhlas Uya Kuya dan permintaan maaf Eko Patrio, meski demikian, sedikit meredakan tensi di tengah gejolak yang terjadi. Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab penjarahan dan aktor di baliknya masih terus dilakukan pihak berwajib.